Protozoa adalah mahluk hidup uniceluler, jumlah anggotanya banyak dan bersifat heterogen. Bersifat kosmopolitan karena dapat ditemukan dimana-mana.
Tujuan mempelajari protozoa adalah
1. Mempelajari morfologi dan ciri-ciri spesifik hewan protozoa
2. Menentukan klasifikasi hewan protozoa yang diamati
Protozoa menempati kingdom protista berdasarkan perkembangan taksonomi baru-baru ini. Bersal dari kata Protos = pertama, Zoon = Hewan.Dan merupakan pioner dizaman kambrium sehingga disebut sebagai mikroorganisme uniceluler tertua dalam bentuk fosil.
Ciri dan Karakteristik
1. Uniceluler eukariotik, berukuran mikroskopis(0,0002-0,0003) milimeter.
2. Bernucleus, terdiri dari satu atau lebih, tersusun atas bagian struktur organel
3. Tidak memiliki organ/jaringan
4. Asimetris
5. Hidup secara individual atau koloni
6. Alat gerak berupa pseudopodia, flagelata, cilia bahkan tanpa alat gerak
7. memiliki fasa pergerakan aktif (trofozoik) dan diantaranya membuat kista atau spora untuk melindungi diri dari keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan.
8. Ada yang hidup bebas, komensal, mutualistis atau parasit
9. Memasukan dan mengeluarkan makanan secara endositosis-eksositosis (makanan masuk secara fagositosis dan minuman dengan pinositosis)
Pengambilan makanan :
Holozoik : Mengambil makanan dari organisme lain
Saprophitik : Hidup dengan menghancurkan benda-benda disekitarnya
Saprozoik : Mengambil bahan-bahan dari hewan yang telah mati
Holophotik/autotrop : Menghasilkan makanan dengan fotosintesis
10. Pencernaan intraseluler dalam vakuola makanan
11. Respirasi secara difusi melalui permukaan tubuh
12. Pengaturan osmoregulator menggunakan vakuola kontraktil
13. Berkembang biak :
a. Pembelahan biner
b, Pembelahan ganda(pembelahan sitoplasma diikuti pembelahan inti
c. pembentukan tunas (budding/gematitie)
d. Konyugasi
e. Diantaranya ada yang mengalami pergiliran fase vegetatiff dan generatifnya
Klasifikasi Protozoa
Phylum Plasmoderma
SubPhyllum Plasmodroma
bergerak dengan bantuan pseudopodia, flagel,/tanpa alat gerak, nukleus satu macam
Clasis :
1. Sarcodina(Rhizopoda), bergerak dengan pseudopodia
2. Flagelata,
3. Sporozoa, parasit dan membentuk spora karena tidak memilki alat gerak
Sub-Phylum Ciliphora
bergerak dengan cilia, mempunyai makro dan mikronukleus
Clasis :
1. Ciliata(Infusorial), alat gerak cilia, bergerak bebas
2. Suctoria,punya silia, suctorial,tentacle,sesil
I. Clasis Rhizopoda/Sarcodina
Habitat hidup bebas di perairan air tawar(genus amoeba) dan hidup pada organisme sebagai parasit (genus Entamoeba).Alat gerak berupa rhizopoda/kaki semu, berupa penjuluran ektoplasma.
a. Ordo Radiolaria
hidup dilaut
Contoh : Collozoum sp.
b. Ordo Amoebida
c. Ordo Testacida
d. Ordo Foraminifera
Beberapa istilah penting
1. Balantidium coli adalah parasit protozoan yg bertanggung jawab atas penyakit Balantidiasis. Balantidium coli adalah protozoa terbesar dan satu2nya ciliata yg menjadi parasit pada manusia.
Balantidium coli paling sering menginfeksi manusia, yg lainnya kera dan babi. Protozoa ini ditemukan di seluruh dunia, dan infeksi terbanyak dicatat di Bolivia, Papua Nugini, dan Filipina, namun biasanya dengan prevalensi kurang dari 1%. Infeksi adalah jarang, tetapi kemungkinan akan terjadi di tempat tinggal dekat dengan manusia dan babi di mana air sanitasi adalah buruk atau tidak ada.
Balantidium coli cysts berkembang dalam kotoran yang terinfeksi host (inang, substrat). Akibatnya, Balantidium coli ditularkan oleh fecal-oral route: manusia yang terinfeksi oleh proses menelan makanan atau air yg terkontaminasi oleh tinja yang berisi protozoa.
Infeksi Balantidium coli yang paling sering asymptomatic, tetapi parasit dapat menyerang usus besar yang menyebabkan diare, disentri (diare berdarah), radang usus besar, dan sakit abdominal. Ini adalah kumpulan gejala Balantidiasis, yang dapat diobati secara efektif dengan antibiotik ; dan dapat dicegah dengan praktik mencuci yg tangan baik, pengolahan air, pemisahan habitat manusia dan babi, dan pengolahan sampah yg tepat
2. Fagositosis adalah proses seluler dari fagosit dan protista yang menggulung partikel padat dengan membran sel dan membentuk fagosom internal. Fagositosis adalah bentuk spesifik dari endositosis yang melibatkan internalisasi vesikular terhadap partikel padat, seperti bakteri, dan bentuk lain yang cukup berbeda dengan fagositosis, yaitu pinositosis, yaitu internalisasi vesikular terhadap berbagai cairan. Fagositosis bertanggung jawab terhadap akuisisi nutrisi pada beberapa sel, dan di dalam sistem imunitas, fagositosis adalah mekanisme utama untuk menghilangkan patogen dan serpihan sel. Bakteri, sel mati jaringan, dan partikel mineral kecil adalah contoh objek yang akan difagositasi.
Proses ini mirip dengan proses memakan pada tingkat sel tunggal organisme. Di makhluk multiseluler, proses telah diadaptasi untuk mengeliminasi serpihan dan patogen.
Fagositosis di sistem imunitas mamalia diaktifkan oleh penempelan Pathogen-associated moleculer patterns (PAMPS), yang mengaktivasi NF-κB. Oposin seperti C3b dan antibodi bisa beraksi sebagai tempat penempelan dan membantu fagositosis patogen.
Fagositosis adalah sebuah proses yang aktif dimana patogen yang telah terikat oleh pencerap, akan diliputi oleh membran makrofaga dengan kontraksi sistem aktin-miosin, dan masuk ke dalam vesikel yang disebut fagosom. Setelah fagosom menjadi asam, beberapa lisosom makrofaga akan terinduksi dan membentuk fusi guna mengeluarkan enzim, protein untuk mendegradasi patogen. Fusi antara fagosom dan granula makrofaga disebut fagolisosom dengan respon antomikrobial intraselular. Degradasi bisa dilakukan dengan menggunakan oksigen ataupun tanpa oksigen
3. Pinositosis ("peminuman seluler") merupakan salah satu jenis endositosis di mana sel "meneguk" tetesan fluida ekstraseluler dalam vesikula kecil.[1] Karena salah satu atau seluruh zat terlarut yang larut dalam tetesan tersebut dimasukkan ke dalam sel, pinositosis tidak bersifat spesifik dalam substansi yang ditranspornya.[1] Sebaliknya, endositosis yang diperantarai reseptor bersifat sangat spesifik karena adanya reseptor berupa ligan yang hanya terikat pada molekul tertentu.[1] Pinositosis sebagai salah satu jenis endositosis dibutuhkan untuk berbagai macam fungsi yang penting bagi sel, karena endositosis dapat meregulasi berbagai macam proses seperti pengambilan nutrisi, adhesi dan migrasi sel, reseptor sinyal, masuknya patogen, neurotransmisi, presentasi antigen, polaritas sel, mitosis, pertumbuhan dan diferensiasi, dan masuknya obat. [2][3][4][5]
Daftar Pustaka :
http://www.scribd.com/doc/16378822/Balantidium-coli
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090502022336AAe3VeP
Tujuan mempelajari protozoa adalah
1. Mempelajari morfologi dan ciri-ciri spesifik hewan protozoa
2. Menentukan klasifikasi hewan protozoa yang diamati
Protozoa menempati kingdom protista berdasarkan perkembangan taksonomi baru-baru ini. Bersal dari kata Protos = pertama, Zoon = Hewan.Dan merupakan pioner dizaman kambrium sehingga disebut sebagai mikroorganisme uniceluler tertua dalam bentuk fosil.
Ciri dan Karakteristik
1. Uniceluler eukariotik, berukuran mikroskopis(0,0002-0,0003) milimeter.
2. Bernucleus, terdiri dari satu atau lebih, tersusun atas bagian struktur organel
3. Tidak memiliki organ/jaringan
4. Asimetris
5. Hidup secara individual atau koloni
6. Alat gerak berupa pseudopodia, flagelata, cilia bahkan tanpa alat gerak
7. memiliki fasa pergerakan aktif (trofozoik) dan diantaranya membuat kista atau spora untuk melindungi diri dari keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan.
8. Ada yang hidup bebas, komensal, mutualistis atau parasit
9. Memasukan dan mengeluarkan makanan secara endositosis-eksositosis (makanan masuk secara fagositosis dan minuman dengan pinositosis)
Pengambilan makanan :
Holozoik : Mengambil makanan dari organisme lain
Saprophitik : Hidup dengan menghancurkan benda-benda disekitarnya
Saprozoik : Mengambil bahan-bahan dari hewan yang telah mati
Holophotik/autotrop : Menghasilkan makanan dengan fotosintesis
10. Pencernaan intraseluler dalam vakuola makanan
11. Respirasi secara difusi melalui permukaan tubuh
12. Pengaturan osmoregulator menggunakan vakuola kontraktil
13. Berkembang biak :
a. Pembelahan biner
b, Pembelahan ganda(pembelahan sitoplasma diikuti pembelahan inti
c. pembentukan tunas (budding/gematitie)
d. Konyugasi
e. Diantaranya ada yang mengalami pergiliran fase vegetatiff dan generatifnya
Klasifikasi Protozoa
Phylum Plasmoderma
SubPhyllum Plasmodroma
bergerak dengan bantuan pseudopodia, flagel,/tanpa alat gerak, nukleus satu macam
Clasis :
1. Sarcodina(Rhizopoda), bergerak dengan pseudopodia
2. Flagelata,
3. Sporozoa, parasit dan membentuk spora karena tidak memilki alat gerak
Sub-Phylum Ciliphora
bergerak dengan cilia, mempunyai makro dan mikronukleus
Clasis :
1. Ciliata(Infusorial), alat gerak cilia, bergerak bebas
2. Suctoria,punya silia, suctorial,tentacle,sesil
I. Clasis Rhizopoda/Sarcodina
Habitat hidup bebas di perairan air tawar(genus amoeba) dan hidup pada organisme sebagai parasit (genus Entamoeba).Alat gerak berupa rhizopoda/kaki semu, berupa penjuluran ektoplasma.
a. Ordo Radiolaria
hidup dilaut
Contoh : Collozoum sp.
b. Ordo Amoebida
c. Ordo Testacida
d. Ordo Foraminifera
Beberapa istilah penting
1. Balantidium coli adalah parasit protozoan yg bertanggung jawab atas penyakit Balantidiasis. Balantidium coli adalah protozoa terbesar dan satu2nya ciliata yg menjadi parasit pada manusia.
Balantidium coli paling sering menginfeksi manusia, yg lainnya kera dan babi. Protozoa ini ditemukan di seluruh dunia, dan infeksi terbanyak dicatat di Bolivia, Papua Nugini, dan Filipina, namun biasanya dengan prevalensi kurang dari 1%. Infeksi adalah jarang, tetapi kemungkinan akan terjadi di tempat tinggal dekat dengan manusia dan babi di mana air sanitasi adalah buruk atau tidak ada.
Balantidium coli cysts berkembang dalam kotoran yang terinfeksi host (inang, substrat). Akibatnya, Balantidium coli ditularkan oleh fecal-oral route: manusia yang terinfeksi oleh proses menelan makanan atau air yg terkontaminasi oleh tinja yang berisi protozoa.
Infeksi Balantidium coli yang paling sering asymptomatic, tetapi parasit dapat menyerang usus besar yang menyebabkan diare, disentri (diare berdarah), radang usus besar, dan sakit abdominal. Ini adalah kumpulan gejala Balantidiasis, yang dapat diobati secara efektif dengan antibiotik ; dan dapat dicegah dengan praktik mencuci yg tangan baik, pengolahan air, pemisahan habitat manusia dan babi, dan pengolahan sampah yg tepat
2. Fagositosis adalah proses seluler dari fagosit dan protista yang menggulung partikel padat dengan membran sel dan membentuk fagosom internal. Fagositosis adalah bentuk spesifik dari endositosis yang melibatkan internalisasi vesikular terhadap partikel padat, seperti bakteri, dan bentuk lain yang cukup berbeda dengan fagositosis, yaitu pinositosis, yaitu internalisasi vesikular terhadap berbagai cairan. Fagositosis bertanggung jawab terhadap akuisisi nutrisi pada beberapa sel, dan di dalam sistem imunitas, fagositosis adalah mekanisme utama untuk menghilangkan patogen dan serpihan sel. Bakteri, sel mati jaringan, dan partikel mineral kecil adalah contoh objek yang akan difagositasi.
Proses ini mirip dengan proses memakan pada tingkat sel tunggal organisme. Di makhluk multiseluler, proses telah diadaptasi untuk mengeliminasi serpihan dan patogen.
Fagositosis di sistem imunitas mamalia diaktifkan oleh penempelan Pathogen-associated moleculer patterns (PAMPS), yang mengaktivasi NF-κB. Oposin seperti C3b dan antibodi bisa beraksi sebagai tempat penempelan dan membantu fagositosis patogen.
Fagositosis adalah sebuah proses yang aktif dimana patogen yang telah terikat oleh pencerap, akan diliputi oleh membran makrofaga dengan kontraksi sistem aktin-miosin, dan masuk ke dalam vesikel yang disebut fagosom. Setelah fagosom menjadi asam, beberapa lisosom makrofaga akan terinduksi dan membentuk fusi guna mengeluarkan enzim, protein untuk mendegradasi patogen. Fusi antara fagosom dan granula makrofaga disebut fagolisosom dengan respon antomikrobial intraselular. Degradasi bisa dilakukan dengan menggunakan oksigen ataupun tanpa oksigen
- Degradasi menggunakan oksigen bergantung pada NADPH. Hidrogen peroksida dan myeloperoksidase mengaktifkan sistem berhalogenasi yang memicu penghancuran bakteri. Beberapa zat yang disekresi di dalam fagolisosom antara lain adalah hidrogen peroksida (H2O2), anion superoksida (O2-), nitrit oksida (NO). Zat ini diperoleh dengan bantuan enzim NADPH lysosomal dan enzim lain melalui proses kimiawi yang disebut respiratory burst yang disertai peningkatan konsumsi oksigen dalam rentang waktu yang sangat singkat.[1]
- Degradasi tanpa oksigen bergantung pada pelepasan granula, berisi enzim proteolitik seperti defensin, lisozim, dan protein kationik. Peptida antimikrobial juga muncul dalam granula ini, termasuk laktoferin yang melepaskan zat besi untuk menyediakan kondisi yang tidak baik bagi pertumbuhan bakteri.
3. Pinositosis ("peminuman seluler") merupakan salah satu jenis endositosis di mana sel "meneguk" tetesan fluida ekstraseluler dalam vesikula kecil.[1] Karena salah satu atau seluruh zat terlarut yang larut dalam tetesan tersebut dimasukkan ke dalam sel, pinositosis tidak bersifat spesifik dalam substansi yang ditranspornya.[1] Sebaliknya, endositosis yang diperantarai reseptor bersifat sangat spesifik karena adanya reseptor berupa ligan yang hanya terikat pada molekul tertentu.[1] Pinositosis sebagai salah satu jenis endositosis dibutuhkan untuk berbagai macam fungsi yang penting bagi sel, karena endositosis dapat meregulasi berbagai macam proses seperti pengambilan nutrisi, adhesi dan migrasi sel, reseptor sinyal, masuknya patogen, neurotransmisi, presentasi antigen, polaritas sel, mitosis, pertumbuhan dan diferensiasi, dan masuknya obat. [2][3][4][5]
Daftar Pustaka :
http://www.scribd.com/doc/16378822/Balantidium-coli
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090502022336AAe3VeP
0 Responses So Far:
Posting Komentar