Sumber: Direktorat Bina Produksi Hortikultura, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura, 1994
Beluntas (Pluchea indica L.)
Tanaman beluntas termasuk famili Compositae, yang bersinonim dengan tanaman Baccharis indica
L. Di daerah, tanaman ini sering dinamakan Beluntas (Melayu), Luntas
(Jawa), Baruntas (Sunda), Baluntas (Madura), Lamutasa (Makasar) dan
Lenaboui (Timor Leste).
Botani
Tanaman beluntas tumbuh tegak, dapat
memiliki ketinggian sampai 3 meter bahkan bisa lebih, mempunyai
percabangan batang yang banyak dan mempunyai rusuk yang halus dengan
bulu lembut di sekitar batang. Daun Beluntas mempunyai tangkai yang
pendek, letak daun berselang seling dengan lainnya, bentuk daun bundar
telur sungsang, ujung daun berbentuk bundar melancip dan pinggir daun
bergerigi dengan warna hijau terang. Bunga tanaman beluntas keluar dari
ujung cabang di ketiak daun yang berbentuk bunga bonggol, dengan
bergagang (duduk) berwarna ungu. Buah beluntas termasuk langka, agak
berbentuk garsing dengan warna bunga coklat seperti suduk buah berwarna
putih dan polos.
Kegunaan
a. Gangguan pencernaan pada anak-anak
Ambil daun beluntas dan campurkan pada bubur saring/nasi tim.
b. TBC kelenjar leher
Ekstrak batang dan daun beluntas, ekstra gelatin dari kulit sapi, Laminaria japonica (rumput laut), bahan-bahan ini ditim sampai lumat, hasil dari itu dapat dimakan.
c. Nyeri rheumatik
Ambil 15 gram akan beluntas, kemudian direbus, airnya dapat diminumkan.
d. Menghilangkan bau badan
Dapat dimanfaatkan sebagai lalap.
e. Peluruh keringat, menurunkan panas
Daun beluntas direbus atau diseduh sebagai teh, hasil dari seduhan dapat diminumkan.
Ambil daun beluntas dan campurkan pada bubur saring/nasi tim.
b. TBC kelenjar leher
Ekstrak batang dan daun beluntas, ekstra gelatin dari kulit sapi, Laminaria japonica (rumput laut), bahan-bahan ini ditim sampai lumat, hasil dari itu dapat dimakan.
c. Nyeri rheumatik
Ambil 15 gram akan beluntas, kemudian direbus, airnya dapat diminumkan.
d. Menghilangkan bau badan
Dapat dimanfaatkan sebagai lalap.
e. Peluruh keringat, menurunkan panas
Daun beluntas direbus atau diseduh sebagai teh, hasil dari seduhan dapat diminumkan.
Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata L.)
Tanaman cocor bebek (Kalanchoe pinnata
L.) termasuk dalam famili Crassulaceae merupakan tanaman terna tegak
yang berasal dari Madagaskar. Umumnya tanaman ini bisa ditemukan di
tanah pekarangan, yang digunakan sebagai tanaman hias, karena memiliki
bentuk bunga yang unik dan bagus. Tanaman ini dikenal juga dengan nama
sosor bebek, buntiris, dan ancar bebek, bahkan di beberapa daerah
tertentu tanaman ini disebut juga daun sejuk karena memiliki daun yang
tebal.
Botani
Cocor bebek merupakan tanaman sukulen
yang mempunyai daun berdaging, daun-daun bertangkai pada batang yang
berpasang-pasangan. Setiap pasangan daun membentuk sudut siku-siku
dengan pasangan daun di bawahnya. Bunganya berentuk bintang kecil dengan
rangkaian bunga terbentuk pada tangkai dekat puncak tanaman yang bisa
bertahan 2-3 bulan. Rangkaian bunga cocor bebek sangat kontras dengan
daun yang berwarna hijau mulus.
Kegunaan
Daun cocor bebek mengandung banyak air
yang dipergunakan unuk obat luar seperti kompres sakit panas, pedih,
bengkak dan sakit linu atau pegal. Caranya: Ambil daun cocor bebek,
ditambah adas pulosari secukupnya. kemudian bahan tersebut digodok
sehingga menghasilkan ampas. Hasil dari ampas dapat digosokkan pada
seluruh badan.
Cincau (Cyclea barbata Miers)
Tanaman cincau (Cyclea barbata
Miers) termasuk dalam famili Menispermaceae yang berasal dari Asia
Tenggara. Cincau termasuk tumbuhan herba yang merambat, tumbuh liar
disemak belukar atau pinggiran hutan ditempat terbuka. Di pulau Jawa,
cincau sudah sejak lama dikenal masyarakat petani sebagai tumbuhan yang
berguna karena daunnya dapat dibuatkan menjadi agar-agar cincau yang
enak rasanya. Disamping itu, tanaman ini dikenal sebagai tumbuhan obat
yang dapat mengobati sakit perut dan demam. Nama lokal cincau adalah
camcauh (Sunda), juju, tarawulu dan kepleng (Jawa).
Botani
Batang tanaman ini berduri dan mempunyai
panjang 2 meter bahkan sampai 16 meter. Daunnya berbentuk perisai,
tetapi rata serta bergerigi atau berombak dan bagian permukaan bawah
daun berbulu. Bunganya berwarna kuning kehijau-hijauan, sedangkan
buahnya berupa buah batu yang berwarna merah. Bijinya keras dan
berbentuk bulat telur.
Komposisi Kandungan Kimia
Menurut penelitian, tumbuhan ini
mengandung zat sejenis karbohidrat yang mampu menyerap air, sehingga
daunnya menjadi padat. Apabila segenggam daun cincau diremas-remas dalam
satu rantang air, akan diperoleh cincau berupa agar-agar seperti yang
dijual dipasar-pasar. Selain mengandung karbohidrat, cincau mengandung
sedikit cycleine, sejenis alkaloid yang belum banyak diteliti seperti
kardioplegileum, tentradine, isotentradine dan dimetil tetradine.
Kegunaan
a. Mengobati demam
Ambil rimpang cincau, bersihkan dengan air, lalu iris sampai halus kemudian direbus dengan air. Hasil air rebusan dapat diminum 2 kali sehari.
b. Mengobati sakit perut dan tekanan darah tinggi
Ambil daun cincau beberapa lembar, remas-remas dengan air sampai menghasilkan air berwarna hijau, biarkan semalam sehingga menjadi seperti agar-agar dan keesokan darinya dapat diminum bersama dengan gula jawa (dapat diminum 2 kali sehari).
Ambil rimpang cincau, bersihkan dengan air, lalu iris sampai halus kemudian direbus dengan air. Hasil air rebusan dapat diminum 2 kali sehari.
b. Mengobati sakit perut dan tekanan darah tinggi
Ambil daun cincau beberapa lembar, remas-remas dengan air sampai menghasilkan air berwarna hijau, biarkan semalam sehingga menjadi seperti agar-agar dan keesokan darinya dapat diminum bersama dengan gula jawa (dapat diminum 2 kali sehari).
Tapak Dara (Catharanthus roseus L.)
Tanaman tapak dara (Catharanthus roseus
L.) termasuk dalam famili Apocynaceae, dikenal sebagai tanaman hias
disebut Soldatenbloem, karena ditanam tumbuh serempak seperti barisan
serdadu. Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah. Dahulu daun tanaman
ini pernah populer untuk mengobati tumor karena mengandung vinblastin
sejenis alkaloid yang anti neoplastik (mampu menumpas sel-sel tumor).
Namun, sekarang obat ini jarang dibuat karena kurang manjur. Dari hasil
penelitian, ternyata tapak dara juga mengandung vindolin, sejenis
alkaloid lain yang dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk anti diabetes.
Nama lokal tapak dara antara lain rutu-rutu dan rumput jalang
(Sumatera), kembang sari cina, kembang serdadu, kembang tembaga, paku
rane, dan tapak doro (Jawa), sindapari (Sulawesi) dan Usia (Maluku).
Botani
Tanaman tapak dara berupa terna berbatang
lunak yang berasal dari Amerika Tengah, hidup menahun, tinggi 20-80 cm,
daunnya berbentuk bulat telur memanjang yang tersusun berhadap-hadapan
pada batang itu. Di ketiak daun inilah muncul bunganya yang bisa
berwarna merah ros atau putih. Bunganya berbentuk teropmet berwarna
merah muda seperti ros, warna merah tua dibagian tengah, putih dan
kuning muda ditengah tau putih dengan merah ditengah.
Komposisi Kandungan Kimia
Tapak dara mengandung vinblastin yang
dapat digunakan untuk obat moderen dan tradisional untuk penyembuhan
penyakit tumor, menurunkan tekanan darah dan juga dapat mengobati gula
darah. Akar, batang, daun dan biji tanaman ini mengandung lebih dari 70
macam alkaloid, termasuk 28 bi-indole alkaloid. Komponen ini obat anti
kanker, menurunkan kadar gula darah, menurunkan hipertensi dan kencing
manis.
Kegunaan
a. Mengobati luka bakar (pemakaian luar)
Ambil daun segar tapak dara ditambah beras, kemudian ditumbuk halus sampai seperti bubur. Hasilnya dapat ditempelkan pada bagian yang sakit.
b. Mengobati diabetes
Ambil segenggam daun tapak dara kemudian direbus dalam 3 gelas air, didihkan dan biarkan sampai airnya tinggal 2 gelas. Hasil rebusan tersebut dapat diminum 3 kali sehari.
Ambil daun segar tapak dara ditambah beras, kemudian ditumbuk halus sampai seperti bubur. Hasilnya dapat ditempelkan pada bagian yang sakit.
b. Mengobati diabetes
Ambil segenggam daun tapak dara kemudian direbus dalam 3 gelas air, didihkan dan biarkan sampai airnya tinggal 2 gelas. Hasil rebusan tersebut dapat diminum 3 kali sehari.
Mangkokan (Nothopanax scutellarium)
Tanaman mangkokan (Nothopanax scutellarium)
merupakan tanaman yang sudah cukup lama dikenal di Indonesia. Selain
mudah ditanam dan tidak membutuhkan banyak perhatian dalam
pertumbuhannya, mangkokan juga memiliki banyak manfaat. Mangkokan
ditanam sebagai tanaman pagar di halaman rumah, dimanfaatkan sebagai
sayuran dan sebagai tanaman obat tradisional.
Botani
Tanaman mangkokan memiliki batang yang
kecil serta dapat mencapai ketinggian 1.5m, batang berwarna cokelat.
Daun berwarna hijau tua, berbentuk bulat (seperti mangkok) dan bagian
tulang daun bergaris-garis dan lebih menonjol keluar. Daun tanaman ini
berbentuk bulat dengan pinggir daun bergerigi.
Kegunaan
a. Daun yang muda bisa digunakan untuk sayuran atau lalap dan dapat pula untuk campuran gado-gado.
b. Salah saru bahan ramuan untuk pembuatan minyak cem-ceman yang digunakan untuk kesehatan rambut.
Ambil satu genggam daun mangkokan yang masih muda, kemudian dicuci lalu ditumbuk sampai halus. Setelah itu, diremas dengan air masak dua gelas. Beberapa menit kemudian, hasil perasan dapat disaring dan digosokkan secara merata ke kepala satu kali sehari.
b. Salah saru bahan ramuan untuk pembuatan minyak cem-ceman yang digunakan untuk kesehatan rambut.
Ambil satu genggam daun mangkokan yang masih muda, kemudian dicuci lalu ditumbuk sampai halus. Setelah itu, diremas dengan air masak dua gelas. Beberapa menit kemudian, hasil perasan dapat disaring dan digosokkan secara merata ke kepala satu kali sehari.
Jarak (Ricinus communis Linn.)
Tanaman jarak (Ricinus communis
Linn.) merupakan tanaman liar yang tumbuh di hutan yang sudah cukup lama
dikenal orang, tumbuh terutama di tanah kosong, pesisir pantai atau
ditanam sebagai komoditi perkebunan. Tanaman jarak termasuk tanaman yang
tumbuhnya sangat cepat dan kegunaannya juga telah lama diketahui baik
sebagai bahan dasar obat-obatan, kosmetik, minyak dan lain-lain.
Tanaman jarak termasuk dalam famili Euphorbiaceae yang bersinonim dengan Ricinus inermis et lividus Jacq, Ricinus speciosus Burm, Ricinus viridis Wild dan Croton spinose
L. Nama lokal tanaman ini adalah gloah (Gayo), lulang (Batak Karo),
dulung (Batak Toba), jarak (Melayu), kalikih alang (Sumbar), Jareq
(Lampung), dulung jai, lana-lana, lafandru dan jarak (Jawa), jarak,
jarak jitan dan kaliki (Sunda) kaleke (Madura), kaleke beritah
(Kangean), malasai (Mangondow), kalalei (Tonsaw), alale (Gorontalo),
kolonyan, kohongiang, karangeaan, saruangai, kilaloi, kilale, tilalongi
dan jarak (Bali), tetanga (Bima), luluk (Roti), lolo (Sawu), paku penuai
(Timor Leste), paku plumeh, pakuton, ketowang dan balacai tamekot
(Halmahera), balacai (ternate), balacai kadato, balacai dasawala,
balacai jasawala, balacai roriha, balacai hohori dan lunturbal.
Botani
Tanaman jarak termasuk tanaman setahun
(bianual), memiliki batang bulat licin, berongga, berbuku-buku jelas
dengan tanda bekas tangkai daun yang lepas, warna hijau bersemburat
merah tengguli. Berdaun tunggal yang tumbuh berselang-seling, bentuk
daun bulat dengan diameter 10-40cm, bercangap menjari 7-9 ujung daun
runcing, begian tepi daun bergerigi, warna daun dibagian permukaan atas
hijau muda, sedang permukaan bawah daun berwarna hijau muda tetapi aga
juga varietas jarak yang berwarna merah. Tangkai daunnya panjang
berwarna merah tengguli, daun bertulang menjari. Tanaman jarak tergolong
tanaman berbunga majemuk yang berwarna kuning orange dan termasuk
berkelamin satu, sehingga dalam pembunggan jarak diperlukan bantuan dari
luar seperti manusia dan serangga. Buahnya bulat yang berkumpul di
dalam tandan, berbentuk berupa buah kendaga, dengan mempunyai duri-duri
yang lunak dengan warna hijau muda dan berambut merah.
Komposisi Kandungan Kimia
Daun jarak mengandung
kaemferol-3-rutinoside, nicotiflorin, isoquercitrin, ritin, kaempfenol,
quercetin, astragalin, reynoutrin, ricinine, vitamin C 275 mg %. Biji
jarak mengandung minyak ricinic 40-50% dengan kandungan gliserida dari
asam ricinoleat, asam isoricinoleat, asam oleat, asam linoleat dan asam
stearat, juga mengandung ricinine, sejumlah kecil mengandung sitokrom C,
lipase dan beberapa enzim, disamping ricin D dengan cara permurnian
bertingkat didapat acidic ricin dan basic ricin.
Tanaman jarak juga mengandung minyak ricinoleic acid 80%, palmitic acid, stearic acid, linoleic acid, dihydroxystearic acid, tricinolein 68.2%, dericinolein 28%, monoricinolein 2.9%, nonricinolein 0.9%. Akar tanaman ini mengandung metiltrans-2-deken-4,6,6-triynoat, 1-trideken-3,5,7,9,11-pentin, dan beta-sitosterol.
Tanaman jarak juga mengandung minyak ricinoleic acid 80%, palmitic acid, stearic acid, linoleic acid, dihydroxystearic acid, tricinolein 68.2%, dericinolein 28%, monoricinolein 2.9%, nonricinolein 0.9%. Akar tanaman ini mengandung metiltrans-2-deken-4,6,6-triynoat, 1-trideken-3,5,7,9,11-pentin, dan beta-sitosterol.
Kegunaan
Biji jarak sangat berguna sebagai obat
tradisional seperti dalam kesulitan buang air besar, kanker mulut rahim
dan kulit, kesulitan melahirkan dan retensi plasenta/ari-ari, kelumpuhan
otot muka, TBC kelenjar, scabies, bengkat dan infeksi jamur.
a. Koreng
Gunakan 20 biji jarak yang dibuang kulitnya, lumatkan menjadi bubur, tambahkan sedikit garam dan aduk rata. Tempelkan di bagian yang sakit (dipakai sehari 2 kali).
b. Prolapsus uterus dan rektum
Lumatkan biji jarak dan dipakai/ditempelkan pada titik “pai hui” yang terletak di kepala.
c. Kesulitan melahirkan dan retensi plasenta
Lumatkan biji jarak dan tempelkan ke titik akupuntur Yungchuan (VIII/I=K-1) yang terletak di tengah-tengah telapak kaki.
d. Kelumpuhan otot gajah
Lumatkan biji jarak, tempelkan pada sendi mandibular dan lengkungan mulut, dipakai 1 kali sehari selama 10 hari.
e. Kanker serviks
Salep/krim berisi 3-5% ricin dan 3% dimetil sulfoksida, dioleskan pada kanker serviks dipakai 1 kali sehari, 5-6 kali pakai pe minggu untuk 1-2 bulan, dilakukan bersama-sama dengan penyiraman ekstrakorporal.
Efek samping: Nyeri perut, gatal pada liang kemaluan, gatal seluruh tubuh, ekzema, biduran, serak, pembengkakan laring, gatal pada tenggorokan, pengelupasan kulit telapak kaki dan tangan mengigil, dan demam.
a. Koreng
Gunakan 20 biji jarak yang dibuang kulitnya, lumatkan menjadi bubur, tambahkan sedikit garam dan aduk rata. Tempelkan di bagian yang sakit (dipakai sehari 2 kali).
b. Prolapsus uterus dan rektum
Lumatkan biji jarak dan dipakai/ditempelkan pada titik “pai hui” yang terletak di kepala.
c. Kesulitan melahirkan dan retensi plasenta
Lumatkan biji jarak dan tempelkan ke titik akupuntur Yungchuan (VIII/I=K-1) yang terletak di tengah-tengah telapak kaki.
d. Kelumpuhan otot gajah
Lumatkan biji jarak, tempelkan pada sendi mandibular dan lengkungan mulut, dipakai 1 kali sehari selama 10 hari.
e. Kanker serviks
Salep/krim berisi 3-5% ricin dan 3% dimetil sulfoksida, dioleskan pada kanker serviks dipakai 1 kali sehari, 5-6 kali pakai pe minggu untuk 1-2 bulan, dilakukan bersama-sama dengan penyiraman ekstrakorporal.
Efek samping: Nyeri perut, gatal pada liang kemaluan, gatal seluruh tubuh, ekzema, biduran, serak, pembengkakan laring, gatal pada tenggorokan, pengelupasan kulit telapak kaki dan tangan mengigil, dan demam.
Daun jarak digunakan sebagai obat koreng, ekzema, gatal, batuk dan hernia.
Cara pemakaian:
Pemakaian luar: Direbus, airnya untuk cuci atau dilumatkan dan ditempel pada bagian yang sakit.
Bengkak: Ambil daun jarak, direbus hingga matang, kemudian dibungkus ditempat yang sakit.
Hernia: Ambil daun jarak ditambahkan sedikit garam, dilumatkan dan hasilkan dapat ditempelkan di titik telapak kaki.
Koreng: Ambil daun segar, rendam air panas sampai lemas dan hasilnya dapat ditempelkan pada bagian yang sakit.
Cara pemakaian:
Pemakaian luar: Direbus, airnya untuk cuci atau dilumatkan dan ditempel pada bagian yang sakit.
Bengkak: Ambil daun jarak, direbus hingga matang, kemudian dibungkus ditempat yang sakit.
Hernia: Ambil daun jarak ditambahkan sedikit garam, dilumatkan dan hasilkan dapat ditempelkan di titik telapak kaki.
Koreng: Ambil daun segar, rendam air panas sampai lemas dan hasilnya dapat ditempelkan pada bagian yang sakit.
Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus B1)
Tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus
B1) merupakan tanaman menahun yang termasuk dalam famili Laminaceae
(paci-pacian). Tanaman ini berasal dari India, kemudian menyebar ke
beberapa negara seperti Amerika, Filipina, Papua Nugini, Afrika, Asia
Tengah, Kepulauan Pasifik, Australia dan Indonesia. Kumis kucing (Orthosiphon aristatus B1) bersinonim dengan O. grandiflorus Bold dan O. stamineus Bent. Nama lokal tanaman ini adalah remujung (Jawa), sesalaseyan dan songkot koceng (Madura) dan kumis kucing (Sunda).
Botani
Kumis kucing merupakan tanaman terna
menahun dengan tumbuh tegak sampai mencapai ketinggian 2 meter.
Batangnya berbentuk persegi empat, agak beralur, berambut pendek,
berwarna hijau keunguan.
Daunnya termasuk berdaun tunggal yang
berhadapan, helaian daun berbentuk bundar telur lonjong (10x5cm),
pangkal daun meruncing, panjang tangkai daun kurang lebih 3cm, ibu
tulang daun bagian permukaan bawah lebih menonjol, berbulu tipis,
pertulangan daun menyirip, dan tepi daun bergerigi, berwarna hijau muda
sampai hijau tua kekuningan.
Kelopak daun berbentuk tabung, bercuking
empat dan berkelenjar. Sedangkan mahkota daun berbentuk tabung dengan
panjang + 18cm, serta berbibir dua dan berwarna ungu atau putih dengan
panjang + 10cm.
Komposisi Kandungan Kimia
Tanaman ini mengandung garam kalium
(1.63-2.36%), senyawa saponin, alkaloid, minyak atsiri, glikosida
arthosiphonin, tannin, asam organik, glikolik urea dan minyak. Dari
hasil penelitian yang dilakukan para ahli, bahwa semakin tua daun kumis
kucing, akan semakin tinggi kandungan kaliumnya. Daun kumis kucing yang
berbunga ungu maupun putih mengandung saponin glikosida dan aglikon
steroid.
Kegunaan
Di Indonesia, kumis kucing sebagai obat
tradisional, telah lama dikenal oleh masyarakat luas terutama di
pedesaan. Dalam dunia pengobatan modern, simplisia daun kumis kucing
telah mendapat kedudukan/perhatian yang utama untuk digunakan sebagai
obat yang digolongkan fitoterapi.
a. Mengobati diabetes
Ambil daun kumis kucing beberapa lembar kemudian rebus dengan air secukupnya, hasil dari rebusasn tersebut dapat diminum 2 kali sehari. Dapat juga dilakukan dengan mencampurkan daun kumis kucing dengan daun sambiloto, kemudian direbus dengan air, hasil dari rebusan tersebut dapat diminum.
b. Mengobati penyakit ginjal
Ambil beberapa lembar daun kumis kucing kemudian dicampurkan dengan daun meniran atau temulawak secukupnya, kemudian digodok, hasil dari godokan tersebut dapat diminum 3-4 kali sehari.
c. Mengobati kencing darah
Ambil daun remujung 1/2Kg, temulawak (irisan) 1/4Kg, meniram (tumbuhan) 0.2Kg dan daun tawas 0.2Kg. Bahan tersebut dikeringkan dan dicincang sampai halus, kemudian dicampur. Sehari diminum 2 sendok besar, ditambah air 1 botol air soda, diminum 2 kali sehari.
a. Mengobati diabetes
Ambil daun kumis kucing beberapa lembar kemudian rebus dengan air secukupnya, hasil dari rebusasn tersebut dapat diminum 2 kali sehari. Dapat juga dilakukan dengan mencampurkan daun kumis kucing dengan daun sambiloto, kemudian direbus dengan air, hasil dari rebusan tersebut dapat diminum.
b. Mengobati penyakit ginjal
Ambil beberapa lembar daun kumis kucing kemudian dicampurkan dengan daun meniran atau temulawak secukupnya, kemudian digodok, hasil dari godokan tersebut dapat diminum 3-4 kali sehari.
c. Mengobati kencing darah
Ambil daun remujung 1/2Kg, temulawak (irisan) 1/4Kg, meniram (tumbuhan) 0.2Kg dan daun tawas 0.2Kg. Bahan tersebut dikeringkan dan dicincang sampai halus, kemudian dicampur. Sehari diminum 2 sendok besar, ditambah air 1 botol air soda, diminum 2 kali sehari.
Krisan (Chrysanthemum indicum L.)
Tanaman krisan (Chrysanthemum indicum
L.) merupakan tanaman perdu atau semi perdu berasal dari Jepang dan
Cina Utara yang termasuk dalam famili Compositae. Pada zaman penjajahan
Belanda, krisan sudah dikenal oleh para petani di Indonesia yang
ditemukan tumbuh baik di daerah dataran tinggi. Bunga krisan termasuk
bunga yang digemari oleh masyarakat di perkotaan yang dijadikan sebagai
hiasan ruangan serta untuk dijadikan sebagai karangan bunga, terutama
dalam pesta perkawinan dan peresmian gedung-gedung.
Botani
Krisan memiliki warna bunga yang beraneka
ragam macamnya, mulai dari putih, kuning, jingga, coklat, coklat
kemerahan, merah, pink dan ungu. Warna-warna inipun beragam dari yang
lembut sampai terang. Selain warna tunggal, bunga krisan ada juga yang
kombinasi antara putih-hijau, kuning-coklat dan lain-lain.
Kegunaan
Selain memiliki keindahan bunga, krisan
dapat digunakan sebagai obat-obatan, yang sering disebut sweet pellitory
dan spanish pellitory. Bagian tanaman yang digunakan untuk obat
tradisional, akar dan daunnya yang terlebih dahulu dijemur sehingga
menghasilkan daun kering secara alami, setelah itu direndam air beberapa
menit. Hasil dari rendaman bahan tersebut dapat digunakan mengompres
mata yang rabun, untuk menguragi sakit kepala dan memperlancar
pencernaan.
Kemangi (Ocimum sanctum L.)
Tanaman kemangi (Ocimum sanctum
L.) termasuk tanaman liar yang tumbuh di daerah tanaman yang
dibudidayakan. Kemangi termasuk dalam famili Labiateae, dimana di pulau
Jawa terutama Jawa barat, dinamakan serawung dan di Jawa Timur disebut
dengan kemange atau kemangi. Selain tanaman kemangi, ada juga tanaman
jenis lainnya Ocimum basilicum yang sering disebut dengan selasih,
biasanya jenis ini dipakai untuk ramuan pengobatan dan daunnya untuk
lalapan, walaupun tidak sebanyak kemangi. Buahnya dimanfaatkan untuk
minuman.
Botani
Daun kemangi bertangkai, bentuknya
seperti telur dan bergerigi kasar. Tangkai daun lebih runcing dengan
tulang daun berselang-seling, sedangkan bunga kemangi berbentuk
kemerahan dengan panjang tangkai sekitar 25cm.
Kegunaan
a. Tanaman kemangi ataupun selasih mempunyai khasiat untuk obat seperti tuberkulosis (TBC), sesak napas dan sakit perut.
Ambil biji kemangi (selasih) kemudian direndam dalam air maka biji akan membesar dan bila dicampurkan dengan sirup, bisa menjadi minuman yang segar dan sebagai obat sakit perut dan kotoran air yang berlendir dan berbusa.
b. Mengobati radang susu
Bakarlah 3 genggam daun selasih untuk diambil abunya, kemudian abu tersebut direbus dengan air gaam sebanyak 2 sendok makan. Setelah itu ditempelkan pada bagian yang sakit, hasil rebusan tersebut dapat dipergunakan 2 kali sehari.
c. Menghilangkan bau keringat
Ambil beberapa daun kemangi, kemudian dimakan sebagai lalapan secara berkesinambungan maka keringat yang bau akan berkurang.
Ambil biji kemangi (selasih) kemudian direndam dalam air maka biji akan membesar dan bila dicampurkan dengan sirup, bisa menjadi minuman yang segar dan sebagai obat sakit perut dan kotoran air yang berlendir dan berbusa.
b. Mengobati radang susu
Bakarlah 3 genggam daun selasih untuk diambil abunya, kemudian abu tersebut direbus dengan air gaam sebanyak 2 sendok makan. Setelah itu ditempelkan pada bagian yang sakit, hasil rebusan tersebut dapat dipergunakan 2 kali sehari.
c. Menghilangkan bau keringat
Ambil beberapa daun kemangi, kemudian dimakan sebagai lalapan secara berkesinambungan maka keringat yang bau akan berkurang.
Lidah Buaya (Aloe vera L.)
Tanaman lidah buaya (Aloe vera
L.) termasuk dalam famili Liliaceae yang kemudian dikenal denan nama
“Medicine Plant” atau “First aid plant”, karena tanaman ini mampu
meredam rasa sakit pada kulit yang terkena api dan juga dikenal sebagai
“burn plant”. Lidah buaya termasuk tanaman sukulen (berdaging dan
bergetah) seperti juga lidah mertua (Sansiviera trifasciata), merupakan
kerabat dekat lidah buaya. Perbedaannya terletak pada daging daunnya,
dimana daun lidah buaya berdaging lebih tebal daripada daun lidah
mertua.
Botani
Batang lidah buaya dikelilingi oleh
daun-daun yang lebih tebal berbentuk rosel dengan mempunyai ujung yang
lebih runcing yang mengarak ke atas, karena batangnya gemuk dengan daun
berduri, kumpulan daun ini terlihat dari jauh berbentuk tunggal seperti
tanaman. Daun lidah buaya sebagian besar berisi pulp atau daging daun
yang mengandung getah bening atau lekat, sedangkan bagian luar daun
berupa kulit tebal yang berklorofil. Tanaman ini tahan terhadap
kekeringan karena mempunyai stomata lebih tebal sehingga bisa tertutup
rapat sekali yang dapat mencegah penguapan air dan daging buah di
dalamnya benar-benar terhindar dari kekeringan.
Kandungan Kimia
Teknologi analisis kimia yang lebih maju
ditemukan pula polisakarida, glukomanan, asam krisofan dan enzim
protease (pemecah protein) dalam getah pulp tersebut. Selain mempunyai
kandungan tersebut, masih ditemukan sejumlah asam amino, vitamin dan
mineral. Asam amino dapat membantu dalam menyusun protein pengganti
sel-sel kulit yang rusak akibat luka, sedang vitamin dan mineral menjadi
pendorong dalam rangkaian proses kimia yang diperlukan dalam
penyembuhan luka.
Kegunaan
a. Mengobati kencing manis
Gunakan 1 batang lidah buaya kemudian dicuci bersih dengan air, durinya dibuang, lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 3 gelas air, sehingga menghasilkan 1/2 gelas air. Hasil dari rebusannya dapat diminum sehari 3 kali 1/2 gelas sehabis makan.
b. Mengobati batuk rejan
Gunakan daun lidah buaya sekitar 15-18cm, kemudian direbus dan tambahkan gula secukupnya. Hasil dari rebusannya diminum.
c. Mengobati sifilis
Gunakan bunga lidah buaya dan tambahkan dagingnya, kemudian direbus dengan air secukupnya. Hasil dari rebusan diminum.
d. Mengobati luka terpukul, munta darah
Gunakan sebanyak 10-15 gram bunga kering lidah buaya, kemudian direbus dengan air secukupnya. Hasil rebusan diminum atau bunganya ditimkan dengan arak putih untuk pemakaian luar.
e. Mengobati kencing darah
Gunakan 15 gram daun lidah buaya, peras dan tambahkan sebanyak 30 gram glua, tambahkan air keras secukupnya. Hasil dari perasan diminum.
f. Mengobati wasir
Gunakan 1/2 batang lidah buaya yang sudah dihilangkan duri-durinya, dicuci bersih dengan air lalu diparut dan ditambahkan dengan 1/2 cangkir air matang dan 2 sendok makan madu lebah, diaduk merata dan disaring. Hasil saringan diminum 3 kali sehari.
g. Mengobati sembelit
Gunakan 1/2 batang daun lidah buaya, cuci bersih dengan air dan buang kulit dan durinya. Isinya diambil dan dicincang, diseduh dengan 1/2 cangkir air panas dan tambahkan 1 sendok makan madu lebah. Hasil campuran ini dimakan 2 kali sehari.
h. Memberikan kesuburan pada rambut
Getah lidah buaya dapat dioleskan pada rambut sebelum memberikan shampo. Didiamkan + 1/2 jam pada rambut, kemudian bersihkan dengan shampo. Rambut tidak mudah rontok dan tetap hitam bila cara ini dipakai secara rutin.
Gunakan 1 batang lidah buaya kemudian dicuci bersih dengan air, durinya dibuang, lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 3 gelas air, sehingga menghasilkan 1/2 gelas air. Hasil dari rebusannya dapat diminum sehari 3 kali 1/2 gelas sehabis makan.
b. Mengobati batuk rejan
Gunakan daun lidah buaya sekitar 15-18cm, kemudian direbus dan tambahkan gula secukupnya. Hasil dari rebusannya diminum.
c. Mengobati sifilis
Gunakan bunga lidah buaya dan tambahkan dagingnya, kemudian direbus dengan air secukupnya. Hasil dari rebusan diminum.
d. Mengobati luka terpukul, munta darah
Gunakan sebanyak 10-15 gram bunga kering lidah buaya, kemudian direbus dengan air secukupnya. Hasil rebusan diminum atau bunganya ditimkan dengan arak putih untuk pemakaian luar.
e. Mengobati kencing darah
Gunakan 15 gram daun lidah buaya, peras dan tambahkan sebanyak 30 gram glua, tambahkan air keras secukupnya. Hasil dari perasan diminum.
f. Mengobati wasir
Gunakan 1/2 batang lidah buaya yang sudah dihilangkan duri-durinya, dicuci bersih dengan air lalu diparut dan ditambahkan dengan 1/2 cangkir air matang dan 2 sendok makan madu lebah, diaduk merata dan disaring. Hasil saringan diminum 3 kali sehari.
g. Mengobati sembelit
Gunakan 1/2 batang daun lidah buaya, cuci bersih dengan air dan buang kulit dan durinya. Isinya diambil dan dicincang, diseduh dengan 1/2 cangkir air panas dan tambahkan 1 sendok makan madu lebah. Hasil campuran ini dimakan 2 kali sehari.
h. Memberikan kesuburan pada rambut
Getah lidah buaya dapat dioleskan pada rambut sebelum memberikan shampo. Didiamkan + 1/2 jam pada rambut, kemudian bersihkan dengan shampo. Rambut tidak mudah rontok dan tetap hitam bila cara ini dipakai secara rutin.
Melati Gambir Hutan (Jasminum pubescens Willd)
Tanaman melati gambir hutan (Jasminum pubescens Willd, sinonim: Jasminum multiflorum Andr.)
merupakan tumbuhan semak yang merambat pada batang tanaman lain.
Tanaman ini sering dinamakan Melati Poncosudo yang termasuk dalam famili
Oleaceae. Melati poncosudo berasal dari Indonesia. Biasanya ditemukan
tumbuh liar di tempat-tempat yang cukup menerima sinar matahari, seperti
ladang kering, tanah-tanah di tepi hutan dan di sela-sela pohon jati.
Itulah sebabnya tanaman ini dinamakan melati hutan alias melati gambir
hutan. Melati gambir hutan mempunyai beberapa nama lokal seperti orey
kamanden, wewangian dan gabita baru.
Botani
Batang dan daunnya ada yang berbulu dan
ada yang tidak, tetapi jenis yang khas disebut poncosudo tidak berbulu,
daunnya berbentuk lonjong lebih licin daripada daun tanaman yang lain.
Bunganya kecil-kecil (hanya 2cm) dan mempunyai kuntum yang banyak (10-15
kuntum) yang terkumpul membentuk gugusan. Warna bunganya berwarna putih
terus-menerus, baik ketika masih kuncup tertutup maupun sudah mekar.
Hanya buahnya yang berwarna merah gambir. Mahkota bunganya tidak pendek
dan tidak lebar seperti bunga melati, tetapi lebih panjang berbentuk
terompet.
Kandungan Kimia
Bagian tanaman yang dapat dipakai untuk
obat tradisional adalah bagian daun atau akarnya. Daun poncosudo
mengandung tamarin yang mempunyai sifat dapat menciutkan selaput lendir
dan jaringan dinding sel yang koyak karena luka. Oleh karena sifat ini,
dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan radang usus halus dan radang
ginjal. Tamarin yang terkandung dalam sari daun poncosudo mempunyai
fungsi merapatkan kembali luka yang ada pada kedua organ.
Kegunaan
Tanaman poncosudo mempunyai khasiat dalam mengobati beberapa penyakit secara tradisional sebagai berikut:
a. Menyembuhkan radang usus halus
Gunakan segenggam daun poncosudo, masukan ke dalam air sebanyak 3 gelas kecil, kemudian panaskan sampai mendidih lalu biarkan mendidih terus sampai airnya tinggal 2/3-nya. Hasil dari rebusan tersebut setelah dingin diminum sepertiga demi sepertiga gelas selama 2 hari berturut-turut. Minumlah cukup sehari sekali saja. Kalau lebih, tanninnya bisa merusak lambung, tetapi pada hari kedua, ramuan harus dipanasi dulu sebelum diminum lagi.
b. Menyembuhkan radang ginjal
Radang ginjal yang dimaksud adalah radang yang ditandai dengan keluarnua air kencing yang kuning keruh karena ginjal tersebut luka.
Gunakan daun melati poncosudo yang sudah dikeringkan sebanyak 15 gram, kemudian rebus daun kering dalam 1 liter air sampai mendidih hingga tinggal separuhnya. hasil dari rebusan tersebut didinginkan baru dapat diminum cukup sekali saja. Pengobatan dihentikan kalau air seni telah berwarna putih normal kembali.
a. Menyembuhkan radang usus halus
Gunakan segenggam daun poncosudo, masukan ke dalam air sebanyak 3 gelas kecil, kemudian panaskan sampai mendidih lalu biarkan mendidih terus sampai airnya tinggal 2/3-nya. Hasil dari rebusan tersebut setelah dingin diminum sepertiga demi sepertiga gelas selama 2 hari berturut-turut. Minumlah cukup sehari sekali saja. Kalau lebih, tanninnya bisa merusak lambung, tetapi pada hari kedua, ramuan harus dipanasi dulu sebelum diminum lagi.
b. Menyembuhkan radang ginjal
Radang ginjal yang dimaksud adalah radang yang ditandai dengan keluarnua air kencing yang kuning keruh karena ginjal tersebut luka.
Gunakan daun melati poncosudo yang sudah dikeringkan sebanyak 15 gram, kemudian rebus daun kering dalam 1 liter air sampai mendidih hingga tinggal separuhnya. hasil dari rebusan tersebut didinginkan baru dapat diminum cukup sekali saja. Pengobatan dihentikan kalau air seni telah berwarna putih normal kembali.
Nenas Kerang (Rhoeo discolor (L. Her). Hance)
Rhoeo discolor dikenal dengan nama Oyster Plant
(nama Inggris) sedangkan nama daerah sering dikenal dengan nama Adam
dan Hawa. Tanaman nenas kerang termasuk dalam famili Commelinaceae yang
berasal dari Meksiko dan Hindia Barat. Tanaman ini sering digunakan
sebagai tanaman hias karena mempunyai warna daun yang berbeda antara
bagian atas dan bagian bawah, sehingga sangat menarik perhatian terutama
pencinta tanaman hias. Nenas kerang tumbuh subur pada tanah yang
lembab.
Botani
Nenas kerang memiliki tinggi pohon
40-60cm, mempunyai batang kasar, pendek, lurus tidak bercabang.
Tumbuhnya merumpun dan merapat sesamanya. Batang sangat pendek dan
termasuk golongan herba. Daun lebar dan panjang, mudah patah, warna daun
di permukaan atas berwarna hijau dan di bagian bawah berwarna merah.
Bunganya berwarna putih, berbentuk bunga.
Kegunaan
Sifat kimiawi dan efek farmakologis nenas
kerang adalah rasa manis, sejuk, anti radang, memelihara paru,
mencairkan dahak, anti batuk, anti diare dan membersihkan darah.
Bunga dan daun dapat dipakai dalam
keadaan segar/kering, biasanya bila digunakan daun sebanyak 15-30gr dan
bila menggunakan bunga sebanyak 20-30 kuntum direbus.
a. Untuk penyakit batuk rejan, batuk berdahak, flu dan disentri
Ambil 20-30 kuntum bunga nenas kerang, kemudian direbus dengan air secukupnya. Hasil air rebusan dapat diminum sebanyak 2 kali sehari.
b. TBC kelenjar dan mimisan
Ambil 15-30 gram daun nenas kerang, kemudian direbus dengan air secukupnya. Hasil rebusan tersebut dapat diminum sebanyak 2 kali sehari.
c. Bronchitis dan muntah darah
Ambil 10 helai daun segar atau 20-30 kuntum bunga nenas kerang dan tambahkan gula batu secukupnya, kemudian ditimkan. Hasil tim dapat dimakan.
d. Berak darah (melena)
Ambil 10-15 helai daun segar atau 20-50 kuntum bunga kering dan ditambah gula enau secukupnya, kemudian direbus dengan air secukupnya. Hasil rebusan diminum 2 kali sehari.
a. Untuk penyakit batuk rejan, batuk berdahak, flu dan disentri
Ambil 20-30 kuntum bunga nenas kerang, kemudian direbus dengan air secukupnya. Hasil air rebusan dapat diminum sebanyak 2 kali sehari.
b. TBC kelenjar dan mimisan
Ambil 15-30 gram daun nenas kerang, kemudian direbus dengan air secukupnya. Hasil rebusan tersebut dapat diminum sebanyak 2 kali sehari.
c. Bronchitis dan muntah darah
Ambil 10 helai daun segar atau 20-30 kuntum bunga nenas kerang dan tambahkan gula batu secukupnya, kemudian ditimkan. Hasil tim dapat dimakan.
d. Berak darah (melena)
Ambil 10-15 helai daun segar atau 20-50 kuntum bunga kering dan ditambah gula enau secukupnya, kemudian direbus dengan air secukupnya. Hasil rebusan diminum 2 kali sehari.
Sikas (Cycas revoluta Thunb)
Tanaman sikas (Cycas revoluta Thunb)
termasuk tanaman hias berdaun indah yang tahan matahari langsung,
sehingga amat mudah memeliharanya. Pola batang yang dapat menggemut atau
bentuk silinder serta bentuk halus meruncing berbentuk sirip yang
meroset di atas batang tadi sungguh mempesona setiap orang yang
memandangnya. Sikas berasal dari suku Cycadaceae dan anggota dari
kelompok Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka).
Botani
Sikas berasal dari Jepang dan Cina,
sehingga kadang disebut sikas Jepang. Tingginya dapat mencapai 3 meter
dan kadang-kadang dapat tumbuh cabang di bagian ujung batang atau anakan
yang berjajar yang membuatnya sungguh unik.
Kegunaan
Bagian daun tanaman sikas dapat mengobati
masalah pendarahan, sakit lambung (gastritis), tukak lambung (ulcus
pepticum), darah tinggi (hipertensi), nyeri syarat (neuralgia), tidak
datang menstruasi, kanker, kesulitan melahirkan, memar dan luka
berdarah.
Bagian dari bunga sikas dapat digunakan
untuk mengobati tekanan darah tinggi, perlu diperhatikan biji dan
bonggol bagian atas beracun, pemakaian harus hati-hati.
Bagian akar sikas dapat mengobati penyakit TBC paru dengan batuk darah, sakit gigi, sakit pinggang dan memar.
a. Mengobati luka
Daun sikas sebanyak 9-15gr ditambah bunga sebanyak 15-30gr, biji dan akar sebanyak 10-15gr. Digodok atau dikeringkan dan dijadikan berupa bubuk untuk diminum atau ditempelkan pada luka.
b. Sakit lambung
Ambil sebanyak 15gr daun kering kemudian digodok. Hasil dari godokan diminum 1 kali sehari.
c. Kesulitan melahirkan
Ambil sebanyak 3 tangkai daun segar, lalu tambahkan 3 mangkuk air panas, kemudian digodok sampai menjadi 1 mangkok. Hasil dari godokan tersebut dapat diminumkan.
d. Tidak datang menstruasi
Ambil daun sikas yang kering kemudian dibakar hingga menjadi abu, lalu ambil 6 gram abu daun kering kemudian ditambahkan arak merah secukupnya. Hasil campuran diminum 1 kali sehari.
e. Muntah darah dan batuk darah
Ambil sebanyak 1-3 bunga sikas kemudian diseduh dengan air mendidih, ditambah gula batu sekucupnya. Kemudian baru ditimkan, hasil dari campuran bahan ini diminum setelah dingin.
a. Mengobati luka
Daun sikas sebanyak 9-15gr ditambah bunga sebanyak 15-30gr, biji dan akar sebanyak 10-15gr. Digodok atau dikeringkan dan dijadikan berupa bubuk untuk diminum atau ditempelkan pada luka.
b. Sakit lambung
Ambil sebanyak 15gr daun kering kemudian digodok. Hasil dari godokan diminum 1 kali sehari.
c. Kesulitan melahirkan
Ambil sebanyak 3 tangkai daun segar, lalu tambahkan 3 mangkuk air panas, kemudian digodok sampai menjadi 1 mangkok. Hasil dari godokan tersebut dapat diminumkan.
d. Tidak datang menstruasi
Ambil daun sikas yang kering kemudian dibakar hingga menjadi abu, lalu ambil 6 gram abu daun kering kemudian ditambahkan arak merah secukupnya. Hasil campuran diminum 1 kali sehari.
e. Muntah darah dan batuk darah
Ambil sebanyak 1-3 bunga sikas kemudian diseduh dengan air mendidih, ditambah gula batu sekucupnya. Kemudian baru ditimkan, hasil dari campuran bahan ini diminum setelah dingin.
Sirih (Piper betle L.)
Tanaman sirih (Piper betle L.)
merupakan salah satu jenis tumbuhan yang merambat yang termasuk dalam
famili Piperraceae. Umumnya tumbuh di India, Sri Lanka, Nusantara Melayu
dan Indonesia yang ditanam di kebun-kebun rakyat atau ditemukan liar di
antara belukar. Nama lokal tanaman ini adalah sirih, sedah (Jawa),
Seureuh (Sunda).
Botani
Daun sirih berbentuk bulat telur,
ujungnya runcing, bertulang dan melengkung. Warna daunnya yang masih
muda, hijau kekuning-kuningan dan setelah tua kelihatan hijau
pekat atau hijau kebiru-biruan. Biji sirih berbentuk bulat kecil seperti biji lada.
pekat atau hijau kebiru-biruan. Biji sirih berbentuk bulat kecil seperti biji lada.
Sirih ada beberapa macam yaitu sirih
Belanda, berdaun lebar, berbau dan rasanya lebih tajam. Warnanya hijau
tua, sebagian kekuning-kuningan.Sirih Jawa merupakan jenis yang
terbanyak ditemukan. Daunnya lembek dan rasanya kurang tajam, warnanya
hijau rumput. Sirih cengkeh, daunnya terasa seperti cengkeh, jenis
tanamannya lebih kecil, daun berwarna kuning. Sirih hitam merupakan
jenis sirih yang biasa digunakan sebagai campuran obat-obatan.
Kandungan Kimia
Sirih mengandung minyak volatil (mudah
menguap), antara lain; candinen, chavicol, eugenol metil eter,
caryophyllen dan etilbrenzcatechin. Selain itu, sirih juga mengandung
zat samak, enzim diastase, gula dan vitamin A, serta chavibetol dan
allilphyrocatechol.
Kegunaan
a. Daunnya diseduh dengan air panas, hasil rebusan airnya dapat dipergunakan sebagai obat, misalnya:
Menghilangkan bau busuk dari mulut dengan cara berkumur,
Menghilangkan pendarahan gusi pada gusi yang baru dicabut giginya,
Keputihan, dengan cara mepergunakan air rebusan tersebut untuk membilas liang senggama.
b. Daun yang masih segar digulung dapat digunakan sebagai obat hidung yang berdarah (mimisan) dengan jalan memasukkan gulungan daun tersebut ke dalam lubang hidung.
c. Daun sirih dihangatkan di atas api, hasilnya kemudian ditempelkan pada payudara sehingga dapat mengurangi produksi air susu yang berlebihan (4 lembar daun sirih dan minyak kelapa secukupnya, kemudian dipanggang dengan api).
d. Untuk obat batuk dapat dicampur dengan daun saga 1 potong kayu manis dan gula batu secukupnya, kemudian direbus dengan satu liter air sampai mendidih. Hasil rebusannya dapat diminum.
e. Menghilangkan gatal-gatal sehabis melahirkan
Ambil 1 genggam daun sirih kemudian direbus dengan air. Dalam keadaan hangat dapat dipakai untuk kompres bagian yang gatal yang digunakan 2 kali sehari (pagi dan sore).
Menghilangkan bau busuk dari mulut dengan cara berkumur,
Menghilangkan pendarahan gusi pada gusi yang baru dicabut giginya,
Keputihan, dengan cara mepergunakan air rebusan tersebut untuk membilas liang senggama.
b. Daun yang masih segar digulung dapat digunakan sebagai obat hidung yang berdarah (mimisan) dengan jalan memasukkan gulungan daun tersebut ke dalam lubang hidung.
c. Daun sirih dihangatkan di atas api, hasilnya kemudian ditempelkan pada payudara sehingga dapat mengurangi produksi air susu yang berlebihan (4 lembar daun sirih dan minyak kelapa secukupnya, kemudian dipanggang dengan api).
d. Untuk obat batuk dapat dicampur dengan daun saga 1 potong kayu manis dan gula batu secukupnya, kemudian direbus dengan satu liter air sampai mendidih. Hasil rebusannya dapat diminum.
e. Menghilangkan gatal-gatal sehabis melahirkan
Ambil 1 genggam daun sirih kemudian direbus dengan air. Dalam keadaan hangat dapat dipakai untuk kompres bagian yang gatal yang digunakan 2 kali sehari (pagi dan sore).
Kembang Soka (Ixora coccinea L.)
Tanaman kembang soka (Ixora coccinea
L.) termasuk dalam famili Rubiaceae berasal dari negeri India dan lokal
Jawa, karena bentuk dan bunganya yang indah dan berbunga tidak mengenal
musim, sehingga banyak digemari masyarakat untuk ditanam di halaman
rumah. Jenis tanaman ini berdaun kecil yang berasal dari Cina dan
Jepang. Beberapa nama lokal kembang soka antara lain; siantar (Jawa),
soja mami (Ternate) dan sikatan (Jawa Tengah).
Botani
Pohon soka berbentuk perdu, bercabang
banyak dan tingginya berkisar 5 meter. Daunnya mirip seperti daun kopi,
berbentuk lonjong mempunyai tangkai pendek dan berwarna hijau mengkilat.
Bunganya tersusun dalam satu karangan yang berbentuk malai rata,
berwarna orange, tumbuh di ujung tangkai, tinggi tanaman sekitar 1-2.5
meter, berbatang cokelat kehitaman, mempunyai banyak cabang, cabang muda
berwarna cokelat kemerah-merahan. Kembang soka mempunyai bunga yang
letaknya dalam tandan bunga. Dalam tandan bunga ini terdapat beberapa
bunga yang banyak sekali dan dasarnya terletak dalam satu kesatuan
sehingga kelihatan tanamannya seperti payung yang sedang terbuka.
Kegunaan
a. Bunga soka dapat mengobati haid yang tidak teratur, serta tidak datang haid dan hipertensi.
Ambil 10-15 gram bunga kemudian direbus dengan air secukupnya. Hasil rebusan tersebut diminum.
b. Akar soka dapat digunakan untuk mengobati TBC paru, batuk dan batuk darah
Ambil 30-60 gram akar soka, kemudian direbus dengan air secukupnya. Hasil rebusan dapat diminum atau ditambahkan 60 gram daging sapi tanpa lemak untuk dibuatkan sup.
c. Tangkai dan daun dapat digunakan untuk mengobati luka terpukul, badan ngilu-ngilu, terkilir dan koreng
Ambil 10-15 gram bunga kemudian direbus dengan air secukupnya. Hasil rebusan tersebut diminum.
b. Akar soka dapat digunakan untuk mengobati TBC paru, batuk dan batuk darah
Ambil 30-60 gram akar soka, kemudian direbus dengan air secukupnya. Hasil rebusan dapat diminum atau ditambahkan 60 gram daging sapi tanpa lemak untuk dibuatkan sup.
c. Tangkai dan daun dapat digunakan untuk mengobati luka terpukul, badan ngilu-ngilu, terkilir dan koreng
0 Responses So Far:
Posting Komentar