·
Cara
mengumpulkan invertebrata dapat dilakukan bermacam-macam, tergantung kepada
jenis invertebrata dan tujuan pembuatan koleksi tersebut.
·
Urutan
kegiatan koleksi dan pengawetan invertebrata, dilakukan seperti bagan di bawah
ini :
MENGUMPULKAN INVERTEBRATA
·
invertebrata
praktis dapat ditemukan dimana-mana dan selalu dalam jumlah yang banyak.
·
Semakin
banyak tempat yang dikunjungi orang untuk mencari invertebrata, maka akan
semakin besar variasi invertebrata yang akan diperoleh dalam pengumpulan.
·
Untuk
mengumpulkan invertebrata perlu memperhatikan musim, cuaca dan waktu tertentu
dimana populasinya tinggi, akan tetapi untuk memperoleh keragaman yang terbesar
harus mengumpulkan sepanjang tahun karena jenis yang berbeda aktif pada
waktu-waktu yang berbeda.
Bahan dan Alat Pengumpulan Invertebrata
·
Alat-alat berikut biasanya digunakan
ketika mengumpulkan invertebrata :
� Jaring serangga
� Botol-botol pembunuh
� Kotak pil yang mengandung kertas
tissue
� Amplop-amplop, atau kertas untuk
membuat amplop
� Botol-botol kecil bermulut lebar untuk
pengawetan
� penjepit-penjepit
� Lensa lapang
� Kertas-kertas lembaran putih biasa
� Alat penyedot
� Payung pemukul atau lembaran kain
� Penyaring
� Perangkap
� Alat pemgumpul akuatik
� Lampu kepala
� Pisau lipat
� Kuas bulu onta
·
Untuk
metode khusus digunakan alat-alat sebagai berikut :
� Aspirator
� Lubang Perangkap (pitfall trap)
� Corong Berlese
� Beating Sheets
� Cahaya
� Baits
Metode Pengumpulan
·
Metode
pengumpulan invertebrata dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada
jenis invertebrata dan habitatnya, metode yang dapat dilakukan diantaranya :
·
Alat
ini digunakan untuk menangkap serangga kecil yang aktif bergerak seperti
parasitoid kecil, lalat kecil, wereng dll.
·
Aspirator
juga digunakan untuk mengambil serangga-serangga kecil yang tertangkap dari
jaring serangga.
·
Aspirator
biasanya terbuat dari tabung kaca sebagai tempat pengumpul serangga dan ditutup
dengan karet yang diberi lubang untuk untuk dua pipa, yang satu untuk mengisap
serangga ke dalam tabung dan lainnya ke mulut untuk menghisap udara.
2. Koleksi dengan tangan :
·
Banyak
invertebrata terdapat pada tanaman, di serasah, di bawah batu dan tempat-tempat
lain yang dapat dicari dan dikoleksi langsung dengan tangan. Pada tanaman, invertebrata
dari berbagai stadia (telur, larva/nimfa, pupa, dan imago) dapat ditemukan di
daun, batang/kayu, dan atau akar.
·
Banyak
larva berbagai serangga terdapat pada kayu atau bahan organik yang membusuk,
seperti kayu lapuk, bangkai binatang dan lain-lain.
·
Koleksi
dengan tangan membawa resiko, khusunya apabila invertebrata yang ditangkap
beracun, oleh karena itu alat seperti forcep atau kaos tangan dapat digunakan
untuk menghindari bahaya terhadap tangan.
3.
Koleksi dengan
jaring :
·
Jaring
merupakan alat yang paling banyak dan umum diguakan untuk koleksi invertebrata.
·
Pada
dasarnya ada tiga jenis jaring yaitu: jaring udara (aerial
net), jaring ayun (sweep net),
dan jaring air (aquatic
net).
·
Jaring
udara digunakan untuk menangkap serangga terbang seperti kupu-kupu, lalat,
belalang, lebah, dan capung.
·
Jaring
serangga mempunyai diameter 35 cm pada bagian depan dan panjang jaring 50 cm.
Tongkat tangkai jaring biasanya sepanjang 100 cm.
·
Jaring
ayun untuk menangkap serangga pada daun-daunan atau rerumputan.
·
Bentuk
jaring ayun adalah heksagonal.
·
Agar
serangga tidak keluar, usahakan waktu mengambil seranga dari jaring
membelakangi sinar matahari.
·
Jaring
air harus lebih kuat untuk menahan kotoran dalam air, baik kawat lingkar dan
bahan jaringnya.
·
Untuk
mengambil serangga yang ada, yang biasanya tercampur lumpur, biasanya lumpur
ditaruh di suatu nampan dan diberi air lalu dikorek-korek untuk mendapatkan
serangganya.
4. Koleksi dengan
lembar-pengumpul (Beating sheets) :
·
Beberapa
serangga pada tanaman sulit dikenali karena bentuknya mirip daun atau duri pada
tanaman.
·
Maka
itu lembar-pengumpul merupakan alat yang tepat untuk mengkoleksi serangga
tersebut dan jenis lain seperti kutu-kutuan serta tungau. Lembar untuk koleksi
diletakkan di bawah bagian tanaman dan tanaman dipukul-pukul.Koleksi serangga
kecil dari lembar pengumpul dapat dilakukan dengan kuas yang dibasahi air.
5.
Penyemprotan dengan insektisida knock-down :
·
Pada
tanaman yang tinggi serangga sulit ditangkap. Penyemprotan/ pengkabutan dengan
insektisida bereaksi cepat seperti piretroid sintetik.
6. Pengekstraksi
� Panci kuning
� Perekat
� Kertas
� Penjebak
� Kupu-kupu
� Feromone
� Penyedot
� Cahaya
� Layar
� Malaise
·
Sebelum
dilakukan tahapan pengawetan dan perentangan, invertebrata dapat disimpan di
amplop kertas, atau lebih dikenal dengan nama papilot.
·
Amplop ini bisa digunakan untuk menyimpan
invertebrata bertubuh kecil dan bersayap lebar, seperti kupu-kupu dan capung,
diluar amplopnya juga bisa digunakan untuk menuliskan data yang berhubungan
dengan pengkoleksian.
KILLING AGENTS / STRATEGI
Persyaratan
·
Bila
invertebrata akan diawetkan, sesudah invertebrata ditangkap, invertebrata harus
dibunuh sedemikian rupa sehingga tidak rusak atau patah.
·
Semacam
botol pembunuh dengan berbagai ukuran dan bentuk
dapat dipakai dan berbagai bahan dapat dipakai sebagai agen pembunuh.
·
Botol-botol
yang digunakan sebaiknya adalah botol-botol yang menggunakan tutup gabus dan
diberi label RACUN dan semua botol-botol gelas harus diperkuat dengan selotape
untuk mencegah penyebaran kaca bila pecah.
·
Beberapa
material yang dapat digunakan sebagai agen pembunuh yaitu sianida, CaSO4, etil
asetat, karbon tetroklorida, dan kloroform.
Strategi
·
Sebuah
botol pembunuh sianida terdiri dari kapas dan karton yang harus dipadatkan
rapat kebawah, dan karton harus memiliki beberapa lubang jarum didalamnya
kemudian ditutup dengan gabus yang kompatibel dengan mulut botol. Sebuah botol
sianida yang terbuat dari bubuk putih lembab CaSO4 lebih lama
membuatnya tetapi lebih tahan lama.
·
Sianida
harus dalam bentuk bubuk atau granul yang sangat halus, kemudian CaSO4
yang basah dituangkan ke dalam botol dan dibiarkan tidak bersumbat dan
sebaiknya diletakkan diluar ruangan, sampai seluruh zat mengendap dan
mengering.
·
Botol
disumbat dengan gabus, dasarnya di tape, diberi label racun dan sehari kemudian
botol siap dipakai.
·
Untuk
agen pembunuh yang lain, botol-botol yang memakai material-material ini terbuat
dengan cara meletakkan beberapa macam material yang menyerap di dalam botol dan
memasukkannya dengan agen tersebut.
·
Kapas
adalah suatu material penyerap yang bagus tetapi harus ditutupi dengan selembar
karton atau penyaring, kalau tidak serangga-serangga dapat terjebak dalam kapas
dan sulit mengeluarkannya tanpa kerusakan.
·
Efisiensi
sebuah botol pembunuh tergantung dari seberapa jauh dan bagaimana dipakainya.
·
Botol
sebaiknya tidak dibiarkan tanpa sumbat lebih lama dari waktu yang diperlukan
untuk meletakkan serangga-serangga atau mengeluarkannya.
PENGAWETAN
DAN PERENTANGAN (MOUNTING/ PRESERVATION)
Kering
·
Untuk
invertebrata yang akan diawetkan dengan cara pengawetan kering, terlebih dahulu
harus dilakukan kegiatan perentangan invertebrata dengan menggunakan
alat bantu.
·
Spesimen-spesimen
yang akan diawetkan kering dimasukkan ke dalam sebuah ruangan dengan satu atau
lebih bola lampu, ini digunakan untuk pengeringan yang cepat.
·
Banyak
artropoda-artropoda bertubuh lunak dapat dikeringkan oleh pengeringan titik
kritis, pengeringan beku, atau pengeringan hampa.
·
Teknik-teknik
ini menghasilkan spesimen-spesimen yang tidak begitu rapuh, tidak menunjukkan
distorsi, dan sedikit sekali kehilangan warna dan akibatnya tidak menunjukkan
indikasi penyerapan kembali air atau pembusukan sehingga dapat disimpan dalam
waktu lama.
Basah
·
Invertebrata-
invertebrata yang biasa diawetkan dengan cara basah adalah invertebrata- invertebrata
sebagai berikut :
- Invertebrata bertubuh lunak
- Invertebrata yang sangat kecil
- Larva dan nimfa serangga
- Artropoda-artropoda selain daripada serangga
·
Cairan
yang biasa digunakan untuk pengawetan invertebrata adalah Etil Alkohol (70-80
%).
·
Spesimen
dimasukkan ke dalam botol-botol kecil yang memiliki penutup yang erat,
berisi larutan pengawet dimana larutan harus diperiksa paling tidak sekali atau
dua kali setahun sehingga cairan yang menguap dapat diganti.
Slide
·
Banyak
artropoda kecil (kutu, pinjal, tungau, dan lain-lain) seringkali isolatnya
dibuat dalam bentuk slide, bagian-bagian tubuh demikian seperti tungkai-tungkai
atau alat-alat kelamin paling bagus dipelajari bila dibuat preparat.
·
Material
yang dibuat preparat biasanya dipindahkan ke sebuah gelas objek diberi
perlakuan khusus untuk menghasilkan preparat permanen atau preparat sementara.
LABELING
·
Nilai
ilmiah dari seekor spesimen serangga sebagian besar tergantung pada informasi
mengenai tanggal dan tempat penangkapannya dan juga mengenai keterangan
tambahan seperti nama kolektor dan habitat.
·
Data-data
yang diperlukan, adalah :
� Lokasi
dimana invertebrata ditemukan
� Tanggal
penangkapan invertebrata
� Kolektor
� Data
ekologi invertebrata
� Informasi
yang diperoleh dari identifikasi
·
Dalam
pembuatan label, digunakan kertas yang agak tebal dan kalau mungkin bebas asam
(acid free paper).
·
Penulisan
label menggunakan pen dengan tinta permanen yang tahan alkohol, dengan ukuran
0,1 mm, atau menggunakan printer dengan tinta permanen.
·
Selain
itu tulisan dalam label sebaiknya menggunakan bahasa Inggris.
·
Beberapa
cara pemberian label berdasarkan cara pengawetannya, yaitu :
A. Kering
·
Pembuatan label harus
di atas kertas putih yang kaku, memiliki ukuran yang sama besar.
·
Label
memuat keterangan tentang lokasi, tanggal, dan kolektor.
·
Apabila
terdapat dua atau lebih label pada pin harus disusun sejajar dan dibaca dari
sisi yang sama.
·
Label
yang digunakan pada setiap spesimen yang disimpan kering (pinned or mounted
specimen):
1.
Label lokasi (paling atas)
Propinsi,
Kabupaten, Lokasi spesifik
Tanggal
koleksi
Nama
kolektor
2.
Label data ekologi
Inang, habitat invertebrata, atau metode koleksi
3.
Label identifikasi
Famili invertebrata
Nama yang mengidentifikasi
Tahun identifikasi
Label lokasi
Label data ekologi
Label
identifikasi
B. Basah
·
Label
untuk spesimen-spesimen yang diawetkan didalam cairan harus ditulis di atas
kertas kasar berkualitas bagus dengan tinta tahan air dan ditempatkan di dalam
wadah dengan spesimen-spesimen tersebut.
Label untuk spesimen dalam EtOH
C.
Slide
·
Label
untuk spesimen yang dibuat preparat mikroskopis di atas kaca objek ditempelkan
di permukaan bagian atas gelas objek, pada satu atau kedua sisi-sisi kaca
penutup.
Label
untuk preparat mikroskop
PENYIMPANAN
·
Spesimen-spesimen
dalam suatu koleksi secara sistematik harus disusun dan dilindungi dari
hama-hama, cahaya dan kelembaban.
·
Serangga
serangga yang dipin harus disimpan dalam kotak-kotak yang anti debu memiliki
bagian bawah yang lunak yang memudahkan untuk menyusun pin didalamnya.
·
Untuk
invertebrata yang diawetkan didalam cairan, botol-botol yang berisi spesimen
harus diisi penuh dengan cairan dan diusahakan agar tidak terdapat gelembung
udara didalamnya kemudian ditutup dengan tutup karet yang sesuai dengan ukuran
mulut botol.
·
Material
invertebrata yang diawetkan dengan metode slide, disimpan pada kotak-kotak yang
memiliki dasar yang lunak dan disusun satu dengan yang lainnya sedemikian rupa
sehingga tidak berbenturan didalam kotak.
Daftar Pustaka
http://adesahy.blogspot.com/2011/09/invertebrata.html
0 Responses So Far:
Posting Komentar