Beberapa sistem klasifikasi iklim yang sampai sekarang masih digunakan dan pernah digunakan di Indonesia antara lain adalah:
a. Sistem Klasifikasi Koppen
Koppen
membuat klasifikasi iklim berdasarkan perbedaan temperatur dan curah
hujan. Koppen memperkenalkan lima kelompok utama iklim di muka bumi yang
didasarkan kepada lima prinsip kelompok nabati (vegetasi). Kelima
kelompok iklim ini dilambangkan dengan lima huruf besar dimana tipe
iklim A adalah tipe iklim hujan tropik (tropical rainy climates), iklim B adalah tipe iklim kering (dry climates), iklim C adalah tipe iklim hujan suhu sedang (warm temperate rainy climates), iklim D adalah tipe iklim hutan bersalju dingin (cold snowy forest climates) dan iklim E adalah tipe iklim kutub (polar climates) (Safi’i, 1995).
b. Sistem Klasifikasi Mohr
Klasifikasi
Mohr didasarkan pada hubungan antara penguapan dan besarnya curah
hujan, dari hubungan ini didapatkan tiga jenis pembagian bulan dalam
kurun waktu satu tahun dimana keadaan yang disebut bulan basah apabila
curah hujan >100 mm per bulan, bulan lembab bila curah hujan bulan
berkisar antara 100 – 60 mm dan bulan kering bila curah hujan < 60 mm
per bulan (Anon, ?).
c. Sistem Klasifikasi Schmidt-Ferguson
Sistem
iklim ini sangat terkenal di Indonesia. Menurut Irianto, dkk (2000)
penyusunan peta iklim menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson lebih banyak
digunakan untuk iklim hutan. Pengklasifikasian iklim menurut
Schmidt-Ferguson ini didasarkan pada nisbah bulan basah dan bulan kering
seperti kriteria bulan basah dan bulan kering klsifikasi iklim Mohr.
Pencarian rata-rata bulan kering atau bulan basah (X) dalam
klasifikasian iklim Schmidt-Ferguson dilakukan dengan membandingkan
jumlah/frekwensi bulan kering atau bulan basah selama tahun pengamatan (
åf ) dengan banyaknya tahun pengamatan (n) (Anon, ? ; Safi’i, 1995).
Schmidt-Fergoson
membagi tipe-tipe iklim dan jenis vegetasi yang tumbuh di tipe iklim
tersebut adalah sebagai berikut; tipe iklim A (sangat basah) jenis
vegetasinya adalah hutan hujan tropis, tipe iklim B (basah) jenis
vegetasinya adalah hutan hujan tropis, tipe iklim C (agak basah) jenis
vegetasinya adalah hutan dengan jenis tanaman yang mampu menggugurkan
daunnya dimusim kemarau, tipe iklim D (sedang) jenis vegetasi adalah
hutan musim, tipe iklim E (agak kering) jenis vegetasinya hutan savana,
tipe iklim F (kering) jenis vegetasinya hutan savana, tipe iklim G
(sangat kering) jenis vegetasinya padang ilalang dan tipe iklim H
(ekstrim kering) jenis vegetasinya adalah padang ilalang (Syamsulbahri,
1987).
d. Sistem Klasifikasi Oldeman
Klasifikasi
iklim yang dilakukan oleh Oldeman didasarkan kepada jumlah kebutuhan
air oleh tanaman, terutama pada tanaman padi. Penyusunan tipe iklimnya
berdasarkan jumlah bulan basah yang berlansung secara berturut-turut.
Oldeman, et al (1980)
mengungkapkan bahwa kebutuhan air untuk tanaman padi adalah 150 mm per
bulan sedangkan untuk tanaman palawija adalah 70 mm/bulan, dengan asumsi
bahwa peluang terjadinya hujan yang sama adalah 75% maka untuk
mencukupi kebutuhan air tanaman padi 150 mm/bulan diperlukan curah hujan
sebesar 220 mm/bulan, sedangkan untuk mencukupi kebutuhan air untuk
tanaman palawija diperlukan curah hujan sebesar 120 mm/bulan, sehingga
menurut Oldeman suatu bulan dikatakan bulan basah apabila mempunyai
curah hujan bulanan lebih besar dari 200 mm dan dikatakan bulan kering
apabila curah hujan bulanan lebih kecil dari 100 mm.
Lamanya
periode pertumbuhan padi terutama ditentukan oleh jenis/varietas yang
digunakan, sehingga periode 5 bulan basah berurutan dalan satu tahun
dipandang optimal untuk satu kali tanam. Jika lebih dari 9 bulan basah
maka petani dapat melakukan 2 kali masa tanam. Jika kurang dari 3 bulan
basah berurutan, maka tidak dapat membudidayakan padi tanpa irigasi
tambahan (Tjasyono, 2004).
Oldeman
membagi lima zona iklim dan lima sub zona iklim. Zona iklim merupakan
pembagian dari banyaknya jumlah bulan basah berturut-turut yang terjadi
dalam setahun. Sedangkan sub zona iklim merupakan banyaknya jumlah bulan
kering berturut-turut dalam setahun. Pemberian nama Zone iklim
berdasarkan huruf yaitu zone A, zone B, zone C, zone D dan zone E
sedangkan pemberian nama sub zone berdasarkana angka yaitu sub 1, sub 2,
sub 3 sub 4 dan sub 5.
Zone
A dapat ditanami padi terus menerus sepanjang tahun. Zone B hanya dapat
ditanami padi 2 periode dalam setahun. Zone C, dapat ditanami padi 2
kali panen dalam setahun, dimana penanaman padi yang jatuh saat curah
hujan di bawah 200 mm per bulan dilakukan dengan sistem gogo rancah.
Zone D, hanya dapat ditanami padi satu kali masa tanam. Zone E,
penanaman padi tidak dianjurkan tanpa adanya irigasi yang
baik. (Oldeman, et al., 1980)
e. Klasifikasi Iklim Menurut Junghuhn
F.
Junghuhn seorang berkebangsaan Belanda mengadakan penelitian di Sumatra
Selatan dan Dataran Tinggi Bandung. Berdasarkan hasil penelitiannya F.
Junghuhn membagi iklim di Indonesia berdasarkan ketinggian tempat.
Empat daerah iklim menurut F. Junghuhn adalah sebagai berikut.
Empat daerah iklim menurut F. Junghuhn adalah sebagai berikut.
1. Zona Iklim Panas
Zona iklim panas terletak pada daerah dengan ketinggian antara 0 – 650
meter dan temperatur antara 26,3 °C – 22 °C.
Zona iklim panas terletak pada daerah dengan ketinggian antara 0 – 650
meter dan temperatur antara 26,3 °C – 22 °C.
2. Zona Iklim Sedang
Zona iklim sedang terletak pada daerah dengan ketinggian antara 650 – 1500
meter dan temperatur antara 22 °C – 17,1 °C.
Zona iklim sedang terletak pada daerah dengan ketinggian antara 650 – 1500
meter dan temperatur antara 22 °C – 17,1 °C.
3. Zona Iklim Sejuk
Zona iklim sejuk terletak pada daerah dengan ketinggian antara 1500 – 2500
meter dan temperatur antara 17,1 °C – 11,1 °C.
Zona iklim sejuk terletak pada daerah dengan ketinggian antara 1500 – 2500
meter dan temperatur antara 17,1 °C – 11,1 °C.
4. Zona Iklim Dingin
Zona iklim dingin terletak pada daerah dengan ketinggian di atas 2500
meter dan temperatur kurang dari 11,1 °C.
Zona iklim dingin terletak pada daerah dengan ketinggian di atas 2500
meter dan temperatur kurang dari 11,1 °C.
Sumber : Bayong,2004
0 Responses So Far:
Posting Komentar