Heroes Myspace Comments

Welcome to the Jungle

PRAPATAN SPS
Catatan Berkeliling Nusantara

IDENTIFIKASI BAKTERI 0

adhyws | Sabtu, Oktober 15, 2011 |



I.       PENDAHULAN
            Baik suatu organisme maupun suatu mikroorganisme halus diklasifikasikan dulu sebelum diidentifikasi. Hal ini sangat penting walaupun klasifikasi hanya menyatakan bahwa organisme ini berbeda dengan organisme lainnya yang ada. Sebagai contoh agen penyebab penyakit Legionnair yang menyebabkan penyakit pneumonia pada tahun 1976 di Philadelphia. Organisme ini dimasukkan ke dalam genus baru yaitu Legionella, dan agen penyebabnya ialah Legionella pneumophila. Setelah diklasifikasikan kemudian dicari beberapa sifat yang mencirikan organisme tersebut sehingga mudah untuk diidentifikasikan. Ciri yang digunakan haruslah merupakan ciri yang hanya ditemukan pada organisme itu saja. Selain ciri diatas yang digunakan harus ciri yang mudah dilakukan seperti: morfologi (adanya flagel, bila ada jumlah flagel; keberadaan spora, bila ada bentuk spora), fisiologi (kemampuan tumbuh secara aerob atau anaerob), biokimia (kemampuan menghasilkan asam dari karbohidrat), susunan kimiawi (adanya lisin dala dinding sel), biakan (sifat-sifat koloni), zat hara (memerlukan zat hara tertentu bagi pertumbuhan), Sensitivitas (kepekaan terhadap antibiotik), serologis (aglutinasi oleh anti serum rujukan/acuan), genetik (kemampuan transduksi oleh bakteriofag). (Lay dan Hastowo, 1992)

II.    MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah sebagai berikut:
·         Mengidentifikasi bakteri gram negatif.
·         Mengamati pertumbuhan bakteri pada media tertentu.
·         Mempelajari penggunaan kunci idenifikasi.

III.       IDENTIFIKASI MASALAH
·         Hasil praktikum identifikasi bakteri.
·         Pembahasan praktikum identifikasi bakteri.

IV.       TINJAUAN PUSTAKA
            Suatu mikroorganisme halus diklasifikasikan dulu sebelum diidentifikasi. Hal ini sangat penting walaupun klasifikasi hanya menyatakan bahwa organisme ini berbeda denganorganisme lainnya yang ada. Ciri yang biasa dilakukan untuk klasifikasi mikroorganisme khususnya bakteri antara lain: morfologi (adanya flagel, bila ada jumlah flagel; keberadaan spora, bila ada bentuk spora), fisiologi (kemampuan tumbuh secara aerob atau anaerob), biokimia (kemampuan menghasilkan asam dari karbohidrat), susunan kimiawi (adanya lisin dala dinding sel), biakan (sifat-sifat koloni), zat hara (memerlukan zat hara tertentu bagi pertumbuhan), Sensitivitas (kepekaan terhadap antibiotik), serologis (aglutinasi oleh anti serum rujukan/acuan), genetik (kemampuan transduksi oleh bakteriofag).
            Pada pengetesan secara biokimia yang sering dilakukan ialah penanaman ke dalam medium gula-gula, Penanaman dalam IMViC, Tes TSIA dan tes urea.
1.      Penanaman ke dalam media gula-gula
      Maksud dari penanaman ini adalah untkmempelajari reaksi-reaksi biokimia dari bakteri-bakteri yag diidentifikasi. Jenis gula yang biasa digunakan antara lain:
·         Glukosa dengan tanda kuning pada tabung
·         Laktosa dengan tanda biru pada tabung
·         Maltosa dengan tanda hitam pada tabung
·         Mannosa dengan tanda hijau pada tabung
·         Sakarosa dengan tanda merahpada tabung
            Indikator yang digunakan adalah fenol untuk mengetahui apakah terjadi pembentukkan asam atau tidak sebagai hasil penguraian gula pada medium. Sebelum ditanaai medium berwarna merah dan bila terbentuk asa akan berwarna kuning. Selain itu juga dignakan tabung durham untuk mengetahui ada atau tidaknya gas yang terbentuk pada tabung. Tabung durham yang ukurannya lebih kecil dari tabung reaksi bisa ini diletakkan terbalik  di dalam tabung gula sehingga gas yang terbentuk dapat tertampung dalam tabung durham.  Sebelum dipakai  media gula-gula ini harus dipastikan steril. Bila keruh dan berwarna kuning tidak dapat dipakai lagi. Hasilnya ada beberapa jenis antara lain:
·         Bila tidak terjadi perubhan warna/ tetap merah artinya tidak teradi pembentukkan asam atau hasil negatif (-).
·         Bila terjadi perubahan warna menjadi kuning artinya terjadi pembentukkan asam atau hasil positif (+).
·         Bila terjadi perubahan warna menjadi kuning dan terdapat gas dalam tabung duraham maka hasil positif g (+g).

2.      Penanaman ke dalam IMViC
      IMViC ialah singkatan dari Indol, Methyl red, Voges Proskauer, dan Citrat. Maksud dari penanaman ini adalah untkmempelajari reaksi-reaksi biokimia dari bakteri-bakteri yag diidentifikasi.
·         Tes Indol
Bakteri yang tergolong dalam grup fekal dapat memecah asam amino dapat memecah asam amino triptofan dan menghasilkan suatu senyawa berbau busuk yang disebut indol. bakteri yang telah ditumbuhkan ke dalam medium yang mengandung triptofan kemudian diberi 3-5 tetes pereaksi Kovac’s yang mengandung amil alkoho atau diberi kristal asam oksalat. Adanya indol akan menyebabkan amil alkohol berubah warna menjadi merah tua atau yang menggunakan asam oksalat menjadi merah muda. Uji yang menggunakan amil alkohol disebut metod Kovac’s sedankan yang menggunakan asam oksalat ialah metoe Gnezda. (Suriawiria, 1985)

·         Tes Methyl Red
                  Tes methyl red ini ialah test yang digunakan untuk mengetahui adanya pembentukkan asam dengan pH di bawah 4. Methyl red adalah suatu indikator yang akan menunjukkan warna merah bila pH ada di bawah 4. Tes ini biaasa digunakan untuk pemeriksaan bakteri E. Coli sebaai tanda encemaran air bersih.

·         Tes Voges Proskauer
                  Pada reaksi akan diselidiki apakah bakteri dapat membentuk acethyl methyl carbinol atau tidak. Untuk melhat reaksi yang positif (Acethyl methyl carbinol positif) maka ke dalam medium yang telah ditanamiditambahkan KOH kemudian dipanaskan sebentar. Dalam hal ini akan terbentuk diacethyl. Diacethyl ini yang menimbulkan warna merah kecoklatan bila ditambah alfa naftol.

·         Tes Simmon’s citrat
                  Medium ini merupakan medium padat yang terdiri dari Monoamoniu fosfat, Na citrat, NaCl, air, agar-agar, dan indikator romthymol blue. Medium ini juga digunakan untuk diferential diagnose (DD), antara bakteri Coli dan Aerobacter aerogenes. Medium ini berwarna biru kehijauan, bila hasil positif menghasilkan warna biru terang. Bila negatif tetap berwarna hijau.

3.      Penanaman ke dalam media agar semi-solid
4.      Penanaman ke dalam TSIA dan urea






4.1. Bagan bakteri gram-negatif
Organization Chart (Brown, 2005)

4.2. Separasi antara Bakteri Grup IX da X

Organization Chart
(Brown, 2005)

Shigella sp.
            Shigella sp. merupakan bakteri yang berbentuk batang dan dimasukkan ke dalam kelompok gram negatif . bakteri ini bersifat pathogen. Yang umum diketahui  ialah bakteri Shigella dysentriae yang menyebabkan penyakit disentri. Shigella menunjukkan hasil negatif pada Voges Proskauer dan Simmon’s citrat. Bereaksi positif pada seluruh jenis gula artinya dapat mengkatabolis karbohidrat tanpa menghasilkan gas. Shigella tidak dapat menghidrolisis urea dan negatif terhadap tes Indol.sedangka terhadap Methyl red menunukkan hasil yang positif. Suhu optimumnya ialah 37o C. Tidak berkembangbiak pada KCN dan tidak menghasikan H2S, artinya negatif terhadap TSIA. Contoh spesies bakteri ini antara lain: Shigella dysentriae, Shigella flexneri, Shigella boydii, Shigella sonnei. (Holt et al., 1994)
V.          ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR PERCOBAAN

            Alat dan Bahan Percobaan

            Alat Percobaan

·         Cawan petri
·         Inkubator
·         Batang ose ujung bulat
·         Batang ose ujung jarum
·         Korek api
·         Pembakar spirtus
·         Rak tabung
·         Tabung reaksi

            Bahan Percobaan

·         Biakan bakteri yang tidak diketahui pada agar miring.
·         Media gula glukosa pada tabung reaksi.
·         Media gula laktosa pada tabung reaksi..
·         Media gula mannosa pada tabung reaksi.
·         Media gula maltosa pada tabung reaksi.
·         Media gula sakarosa pada tabung reaksi.
·         Media Indol pada tabung reaksi.
·         Media Methyl red pada tabung reaksi.
·         Media semisolid pada tabung reaksi.
·         Media Simon’s citrat pada tabung reaksi.
·         Media TSIA (H2S) pada tabung reaksi.
·         Media urea pada tabung reaksi.
·         Media Voges Proskauer pada tabung reaksi.
·         Reagen erlich (kovac’s)
·         Reagen Methyl Red
·         Reagen Voges Proskauer (KOH 40% dan alfa naftol 5% dalam alkohol 96 %)

             Prosedur Percobaan
            Penanaman dalam Media gula-gula
·         Disiapkan biakan bakteri yang tidak diketahui pada agar miring.
·         Kawat ose dengan ujung yang membulat dipanaskan sampai berpijar, kemudian didinginkan.
·         Setelah dingin, biakan bakteri pada agar miring yang telah diketahi gram negatif  diambil dengan kawat ose ujung bulat (agar jangan dicungkil).
·         Lalu ditanamkan bakteri yang ada pada kawat ose pada masing-masing  media gula dari glukosa, laktosa, altosa, mannosa, dan sakarosa.
·         Nama dan tanggal penamaan ditulis pada tiap tabung.
·         Media diinkubasi pada suhu 37o selama 24 jam
        
            Penanaman dalam IMViC ( Indol, Methy Red, Voges Proskauer, dan Citrat)

·         Disiapkan biakan bakteri yang tidak diketahui pada agar miring.
·         Kawat ose dengan ujung jarum dipanaskan sampai berpijar, kemudian didinginkan.
·         Setelah dingin, biakan bakteri pada agar miring yang telah diketahi gram negatif  diambil dengan kawat ose ujung jarum (agar jangan dicungkil).
·         Lalu ditanamkan bakteri yang ada pada kawat ose pada  masing-masing media IMViC, kecuali pada media Simon’s Citrat digoreskan.
·         Jarum bekas penanaman bakteri dipanaskan sampai berpijar.
·         Nama dan tanggal penanaman dituliskan pada tabung.
·         Media dimasukkan dalam inkubasi dengan suhu 37o selama 24 jam.
·         Setelah 24 jam ditambahkan masing-masing reagen (dengan cara diteteskan memakai pipet tetes) sesuai media untuk pengamatan hasil.

   5.2.3. Penanaman dalam media semi-solid
·         Disiapkan biakan bakteri yang tidak diketahui pada agar miring dan media agar semi-solid.
·         Kawat ose dengan ujung jarum dipanaskan sampai berpijar, kemudian didinginkan.
·         Setelah dingin, biakan bakteri pada agar miring yang telah diketahi gram negatif  diambil dengan kawat ose ujung jarum (agar jangan dicungkil).
·         Lalu ditanamkan bakteri yang ada pada kawat ose pada  media semi-solid.
·         Jarum bekas penanaman bakteri dipanaskan sampai berpijar.
·         Nama dan tanggal penanaman dituliskan pada tabung.
·         Media dimasukkan dalam inkubasi dengan suhu 37o selama 24 jam.
·         Setelah 24 jam diamati, bila terdapat warna keruh di bagian tusukannya artinya bakteri tersebut non-motil, tapi bila terdapat warna keruh di bagian tusukan dan bagian lainnya artinya bakteri tersebut motil.

   5.2.3. Penanaman dalam media TSIA dan urea
·         Disiapkan biakan bakteri yang tidak diketahui pada agar miring, media TSIA (H2S) dan media urea.
·         Kawat ose dengan ujung jarum dipanaskan sampai berpijar, kemudian didinginkan.
·         Setelah dingin, biakan bakteri pada agar miring yang telah diketahi gram negatif  diambil dengan kawat ose ujung jarum (agar jangan dicungkil).
·         Lalu bakteri yang ada pada kawat ose digoreskan pada  media TSIA (H2S) dan media urea.
·         Jarum bekas penanaman bakteri dipanaskan sampai berpijar.
·         Nama dan tanggal penanaman dituliskan pada tabung.
·         Media dimasukkan dalam inkubasi dengan suhu 37o selama 24 jam.
·         Setelah 24 jam diamati dan catat hasil pengamatan.











VI.       HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil :
4.1.1. Media gula-gula

4.1.2. Media Indol
4.1.3. Media Semi-solid

4.1.4. Media MR
4.1.5. Media VP

4.1.6. Media Simmon’s Citrat (SC)

4.1.7. Media Urea

4.1.8. Media TSIA (H2S)

4.2 Tabel Identifikasi
No.
Media test
Awal
24 jam
Kesimpulan
1.
Glukosa
merah
Kuning, tabung durham tanpa gas
+
2.
Sukrosa
merah
Kuning, tabung durham tanpa gas
+
3.
Laktosa
merah
Kuning, tabung durham tanpa gas
+
4.
Manosa
merah
Kuning, tabung durham tanpa gas
-
5.
Maltosa
merah
Merah, tabung durham tanpa gas
+
6.
TSIA
Oranye
Tidak ada Cincin merah
-
7.
Semisolid
putih
Non-motil
Non-motil
8.
Indol
Bening
Bening
-
9.
Simmon’s Citrat
Hijau
Hijau
-
10.
Voges Proskauer
Bening
Merah
+
11.
Urea
Putih kekuningan
Kuning
-
12.
Methyl Red
Bening
Merah
+

4.3. Pembahasan
            Percobaaan kali ini ialah pengidentifikasian bakteri yang jenisnya belum diketahui sebelumnya. Pada percobaan kali ini dilakukan beberapa tes biokimia dengan beberapa media. Media yang digunakan ialah media gula-gula (glukosa, laktosa, maltosa, mannosa, dan sakarosa), media IMViC (Indol, Methyl red, Voges proskauer, dan  Simmon’s citrat), media semi-solid, media TSIA (H2S) dan media urea. Masing-masing media ini cara pengerjaannya berbeda-beda. Untuk media yang cair seperti media gula-gula (glukosa, laktosa, maltosa, mannosa, dan sakarosa), Indol dan Methyl red dilakukan dengan penanaman menggunakan kawat ose yang membulat, sedangkan media-media yang semi-solid dilakukan dengan cara penanaman tegak sedangkan media solid miring (Urea, TSIA, Voges proskauer, Simon’s citrat) dilakuka dengan cara penggoresan. Hasil dari masing-masing media dapat dilihat pada tabel 4.2. dari tabel pengamatan dapat disimpulkan bahwa bakteri yang diidentfikasi ialah bakteri Shigella sp. karena tabel diatas telah dicocokkan dengan tabel pada kunci identifikasi manual Bergey’s determinative bacteriology. Bila dibandingkan dengan bagan 4.2. Separasi antara Bakteri Grup IX da X pada BAB IV Tinjauan Pustaka dapat dicocokkan melalui pengamatan non-motil, citrate-. Sehingga bakteri tersebut cocok dengan Shigella sp. Terdapat kesamaan antara dua bakteri family Enteriobacteriaceae yaitu tepatnya antara Klebsiella dan Shigella hampir pada semua test, terkecuali pada test Simmon’s citrat uji ini bereaksi negatif pada Shigella dan bereaksi positif pada Klebsiella. (Brown, 2005).
            Shigella ialah bakteri pathogen yang berbentuk batang dan tidak dapat begerak (non-motil) hal ini ditunjukkan dengan tes pada agar semi-solid yang ditandai dengan tumbuhnya bakteri hanya pada daerah tusukkan saja. Shigella merupakan bakteri gram negatif dan tidak mengahasilkan gas hal ini ditunjukkan pada uji penanaman di media gula-gula. Pada tabung durham tidak terdapat gas di dalamnya, artinya bakteri ini tidak menghasilkan gas apapun. Walaupun tidak dihasilkan gas  pada tabung durham tetap Shigella menunjukkan hasil yang positif terhadap media gula glukosa, laktosa, maltosa, dan sakarosa. Tetapi negatif untuk gula mannosa. Menurut teori pada media gula mannosa Shigella menunjukkan hasil yang positif. Untuk tes IMViC pada media Indol Shigella menunjukkan hasil yang bervariatif tapi pada percobaan ini uji indol menunjukkan hasil negatif ditandai dengan warna bening persis seperti warna awal media. Sedangkan pada media Voges Proskauer, dan Simmon’s citrate adalah negatif. Tetapi pada pecrobaan tes menggunakan media Voges Proskauer menunjukkan hasil yang positif ditandai adanya warna merah agak muda yang artinya bakteri ini dapat tumbuh pada pH asam.Methyl red menunjukkan hasil positif sama halnya dengan teori pada Bergey’s manual determinative bacteriology ninth  edition. Pada uji H2S yaitu media TSIA hasilnya negatif karena tidak diikuti dengan pembentukkan cincin merah yang menandakan suatu bakteri dapat menghasilkan H2S. Artinya Shigella tidak dapat membentuk H2S. Shigella tidak memilki kemampuan untuk menghidrolisis urea, hal ini dapat ditunjukkan degan tst pada media urea yang menunjukkan hasil yang negatif. Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa bakteri di atas ialah Shigella. (Holt et al., 1994)

4.4. Klasifikasi Bakteri Shigella sp.
Kingdom    Bacteria
Phylum       Proteobacteria
Class           Gamma Proteobacteria
Ordo            Enterobacterialaes
Family         Enterobacteriaceae
Genus          Shigella
Spesies        Shigella sp.
(Castellani & Chalmers, 1919)

VII.    KESIMPULAN
·         Bakteri yang cocok dengan tabel identifikasi bakteri 4.2 ialah bakteri Shigella sp.
·         Shigella ialah bakteri gram negatif yang non-motil.
·         Shigella ialah jenis bakteri anaerobik fakultatif
·         Shigella tidak dapat menghasilkan H2S.
·         Shigella dapat mengkatabolis seluruh karbohidrat tanpa meghasilkan gas.
·         Pada media Indol Shigella menunjukkan hasil negatif.
·         Pada Methyl Red Shigella menunjukkan hasil positif.
·         Pada Voges Proskauer dan simmon’s citrat menunjukkan hasil positif.
·         Shigella tidak dapat menghidrolisis urea.




DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Shigella. http://en.wikipedia.org/wiki/Shigella.
Brown, A.E. 2005. Benson’s Microbiological Appllications complete version:         Laboratory Manual in General Microbiology, ninth edition. USA: Mc Graw Hill.
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar- dasar Mikrobiologi. Jakarta: PT Penerbit Djambatan.
Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium.  Jakarta: PT Gramedia.
Holt, J.G, et al. 1994. Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology, ninth edition.          USA: William and Wilkins.
Lay, B.W. dan Sugyo Hastowo.1992. Mikrobiologi. Jakarta: Rajawali press.
Pelczar, M J. dan E.C.S Chan. 1986. Dasar- dasar Mikrobiologi Jilid 1 Jakarta: UI            Press.
Suriawiria, U. 1985. Pengantar Mikrobiologi Umum. Bandung: Penerbit Angkasa

0 Responses So Far:

 
Prapatan SPS Copyright © 2010 Prozine Theme is Designed by Lasantha Home | RSS Feed | Comment RSS