I.
PENDAHULAN
Baik
suatu organisme maupun suatu mikroorganisme halus diklasifikasikan dulu sebelum
diidentifikasi. Hal ini sangat
penting walaupun klasifikasi hanya menyatakan bahwa organisme ini berbeda dengan
organisme lainnya yang ada. Sebagai contoh agen penyebab penyakit Legionnair yang menyebabkan penyakit
pneumonia pada tahun 1976 di Philadelphia. Organisme ini dimasukkan ke dalam
genus baru yaitu Legionella, dan agen
penyebabnya ialah Legionella pneumophila.
Setelah diklasifikasikan kemudian dicari beberapa sifat yang mencirikan
organisme tersebut sehingga mudah untuk diidentifikasikan. Ciri yang digunakan
haruslah merupakan ciri yang hanya ditemukan pada organisme itu saja. Selain
ciri diatas yang digunakan harus ciri yang mudah dilakukan seperti: morfologi
(adanya flagel, bila ada jumlah flagel; keberadaan spora, bila ada bentuk
spora), fisiologi (kemampuan tumbuh secara aerob atau anaerob), biokimia
(kemampuan menghasilkan asam dari karbohidrat), susunan kimiawi (adanya lisin dala
dinding sel), biakan (sifat-sifat koloni), zat hara (memerlukan zat hara
tertentu bagi pertumbuhan), Sensitivitas (kepekaan terhadap antibiotik),
serologis (aglutinasi oleh anti serum rujukan/acuan), genetik (kemampuan
transduksi oleh bakteriofag). (Lay
dan Hastowo, 1992)
II.
MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan disusunnya
laporan ini adalah sebagai berikut:
·
Mengidentifikasi
bakteri gram negatif.
·
Mengamati
pertumbuhan bakteri pada media tertentu.
·
Mempelajari
penggunaan kunci idenifikasi.
III.
IDENTIFIKASI MASALAH
·
Hasil
praktikum identifikasi bakteri.
·
Pembahasan
praktikum identifikasi bakteri.
IV.
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu mikroorganisme halus diklasifikasikan dulu
sebelum diidentifikasi. Hal ini sangat penting walaupun klasifikasi hanya
menyatakan bahwa organisme ini berbeda denganorganisme lainnya yang ada. Ciri
yang biasa dilakukan untuk klasifikasi mikroorganisme khususnya bakteri antara
lain: morfologi (adanya flagel, bila ada jumlah flagel; keberadaan spora, bila
ada bentuk spora), fisiologi (kemampuan tumbuh secara aerob atau anaerob),
biokimia (kemampuan menghasilkan asam dari karbohidrat), susunan kimiawi
(adanya lisin dala dinding sel), biakan (sifat-sifat koloni), zat hara
(memerlukan zat hara tertentu bagi pertumbuhan), Sensitivitas (kepekaan terhadap
antibiotik), serologis (aglutinasi oleh anti serum rujukan/acuan), genetik
(kemampuan transduksi oleh bakteriofag).
Pada
pengetesan secara biokimia yang sering dilakukan ialah penanaman ke dalam
medium gula-gula, Penanaman dalam IMViC, Tes TSIA dan tes urea.
1. Penanaman ke dalam media gula-gula
Maksud
dari penanaman ini adalah untkmempelajari reaksi-reaksi biokimia dari
bakteri-bakteri yag diidentifikasi. Jenis gula yang biasa digunakan antara
lain:
·
Glukosa
dengan tanda kuning pada tabung
·
Laktosa
dengan tanda biru pada tabung
·
Maltosa
dengan tanda hitam pada tabung
·
Mannosa
dengan tanda hijau pada tabung
·
Sakarosa
dengan tanda merahpada tabung
Indikator
yang digunakan adalah fenol untuk mengetahui apakah terjadi pembentukkan asam
atau tidak sebagai hasil penguraian gula pada medium. Sebelum ditanaai medium
berwarna merah dan bila terbentuk asa akan berwarna kuning. Selain itu juga
dignakan tabung durham untuk mengetahui ada atau tidaknya gas yang terbentuk
pada tabung. Tabung durham yang ukurannya lebih kecil dari tabung reaksi bisa
ini diletakkan terbalik di dalam tabung
gula sehingga gas yang terbentuk dapat tertampung dalam tabung durham. Sebelum dipakai media gula-gula ini harus dipastikan steril.
Bila keruh dan berwarna kuning tidak dapat dipakai lagi. Hasilnya ada beberapa
jenis antara lain:
·
Bila tidak
terjadi perubhan warna/ tetap merah artinya tidak teradi pembentukkan asam atau
hasil negatif (-).
·
Bila terjadi
perubahan warna menjadi kuning artinya terjadi pembentukkan asam atau hasil
positif (+).
·
Bila terjadi
perubahan warna menjadi kuning dan terdapat gas dalam tabung duraham maka hasil
positif g (+g).
2. Penanaman ke dalam IMViC
IMViC
ialah singkatan dari Indol, Methyl red, Voges Proskauer, dan Citrat. Maksud
dari penanaman ini adalah untkmempelajari reaksi-reaksi biokimia dari
bakteri-bakteri yag diidentifikasi.
·
Tes Indol
Bakteri yang tergolong dalam grup
fekal dapat memecah asam amino dapat memecah asam amino triptofan dan
menghasilkan suatu senyawa berbau busuk yang disebut indol. bakteri yang telah
ditumbuhkan ke dalam medium yang mengandung triptofan kemudian diberi 3-5 tetes
pereaksi Kovac’s yang mengandung amil alkoho atau diberi kristal asam oksalat.
Adanya indol akan menyebabkan amil alkohol berubah warna menjadi merah tua atau
yang menggunakan asam oksalat menjadi merah muda. Uji yang menggunakan amil
alkohol disebut metod Kovac’s sedankan yang menggunakan asam oksalat ialah
metoe Gnezda. (Suriawiria, 1985)
·
Tes Methyl
Red
Tes
methyl red ini ialah test yang digunakan untuk mengetahui adanya pembentukkan
asam dengan pH di bawah 4. Methyl red adalah suatu indikator yang akan
menunjukkan warna merah bila pH ada di bawah 4. Tes ini biaasa digunakan untuk
pemeriksaan bakteri E. Coli sebaai tanda encemaran air bersih.
·
Tes Voges
Proskauer
Pada
reaksi akan diselidiki apakah bakteri dapat membentuk acethyl methyl carbinol atau tidak. Untuk melhat reaksi yang
positif (Acethyl methyl carbinol positif) maka ke dalam medium yang telah
ditanamiditambahkan KOH kemudian dipanaskan sebentar. Dalam hal ini akan
terbentuk diacethyl. Diacethyl ini yang menimbulkan warna merah kecoklatan bila
ditambah alfa naftol.
·
Tes Simmon’s
citrat
Medium
ini merupakan medium padat yang terdiri dari Monoamoniu fosfat, Na citrat,
NaCl, air, agar-agar, dan indikator romthymol blue. Medium ini juga digunakan
untuk diferential diagnose (DD), antara bakteri Coli dan Aerobacter aerogenes.
Medium ini berwarna biru kehijauan, bila hasil positif menghasilkan warna biru
terang. Bila negatif tetap berwarna hijau.
3. Penanaman ke dalam media agar semi-solid
4. Penanaman ke dalam TSIA dan urea
4.1. Bagan bakteri gram-negatif
(Brown, 2005)
4.2. Separasi antara Bakteri Grup IX da X
(Brown, 2005)
Shigella sp.
Shigella sp. merupakan bakteri yang berbentuk batang dan
dimasukkan ke dalam kelompok gram negatif . bakteri ini bersifat pathogen. Yang
umum diketahui ialah bakteri Shigella dysentriae yang menyebabkan
penyakit disentri. Shigella
menunjukkan hasil negatif pada Voges Proskauer dan Simmon’s citrat. Bereaksi
positif pada seluruh jenis gula artinya dapat mengkatabolis karbohidrat tanpa
menghasilkan gas. Shigella tidak
dapat menghidrolisis urea dan negatif terhadap tes Indol.sedangka terhadap
Methyl red menunukkan hasil yang positif. Suhu optimumnya ialah 37o
C. Tidak berkembangbiak pada KCN dan tidak menghasikan H2S, artinya negatif terhadap TSIA.
Contoh spesies bakteri ini antara lain: Shigella dysentriae, Shigella flexneri, Shigella boydii,
Shigella sonnei. (Holt et al., 1994)
V.
ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR PERCOBAAN
Alat dan Bahan Percobaan
Alat Percobaan
·
Cawan
petri
·
Inkubator
·
Batang
ose ujung bulat
·
Batang
ose ujung jarum
·
Korek
api
·
Pembakar
spirtus
·
Rak
tabung
·
Tabung
reaksi
Bahan Percobaan
·
Biakan
bakteri yang tidak diketahui pada agar miring.
·
Media
gula glukosa pada tabung reaksi.
·
Media
gula laktosa pada tabung reaksi..
·
Media
gula mannosa pada tabung reaksi.
·
Media
gula maltosa pada tabung reaksi.
·
Media
gula sakarosa pada tabung reaksi.
·
Media
Indol pada tabung reaksi.
·
Media
Methyl red pada tabung reaksi.
·
Media
semisolid pada tabung reaksi.
·
Media
Simon’s citrat pada tabung reaksi.
·
Media
TSIA (H2S) pada tabung reaksi.
·
Media
urea pada tabung reaksi.
·
Media
Voges Proskauer pada tabung reaksi.
·
Reagen
erlich (kovac’s)
·
Reagen
Methyl Red
·
Reagen
Voges Proskauer (KOH 40% dan alfa naftol 5% dalam alkohol 96 %)
Prosedur
Percobaan
Penanaman dalam Media gula-gula
·
Disiapkan
biakan bakteri yang tidak diketahui pada agar miring.
·
Kawat
ose dengan ujung yang membulat dipanaskan sampai berpijar, kemudian
didinginkan.
·
Setelah
dingin, biakan bakteri pada agar miring yang telah diketahi gram negatif diambil dengan kawat ose ujung bulat (agar
jangan dicungkil).
·
Lalu
ditanamkan bakteri yang ada pada kawat ose pada masing-masing media gula dari glukosa, laktosa, altosa,
mannosa, dan sakarosa.
·
Nama
dan tanggal penamaan ditulis pada tiap tabung.
·
Media
diinkubasi pada suhu 37o selama 24 jam
Penanaman dalam IMViC ( Indol, Methy Red, Voges Proskauer, dan
Citrat)
·
Disiapkan
biakan bakteri yang tidak diketahui pada agar miring.
·
Kawat
ose dengan ujung jarum dipanaskan sampai berpijar, kemudian didinginkan.
·
Setelah
dingin, biakan bakteri pada agar miring yang telah diketahi gram negatif diambil dengan kawat ose ujung jarum (agar
jangan dicungkil).
·
Lalu
ditanamkan bakteri yang ada pada kawat ose pada
masing-masing media IMViC, kecuali pada media Simon’s Citrat digoreskan.
·
Jarum
bekas penanaman bakteri dipanaskan sampai berpijar.
·
Nama
dan tanggal penanaman dituliskan pada tabung.
·
Media
dimasukkan dalam inkubasi dengan suhu 37o selama 24 jam.
·
Setelah
24 jam ditambahkan masing-masing reagen (dengan cara diteteskan memakai pipet
tetes) sesuai media untuk pengamatan hasil.
5.2.3. Penanaman dalam media
semi-solid
·
Disiapkan
biakan bakteri yang tidak diketahui pada agar miring dan media agar semi-solid.
·
Kawat
ose dengan ujung jarum dipanaskan sampai berpijar, kemudian didinginkan.
·
Setelah
dingin, biakan bakteri pada agar miring yang telah diketahi gram negatif diambil dengan kawat ose ujung jarum (agar
jangan dicungkil).
·
Lalu
ditanamkan bakteri yang ada pada kawat ose pada
media semi-solid.
·
Jarum
bekas penanaman bakteri dipanaskan sampai berpijar.
·
Nama
dan tanggal penanaman dituliskan pada tabung.
·
Media
dimasukkan dalam inkubasi dengan suhu 37o selama 24 jam.
·
Setelah
24 jam diamati, bila terdapat warna keruh di bagian tusukannya artinya bakteri
tersebut non-motil, tapi bila terdapat warna keruh di bagian tusukan dan bagian
lainnya artinya bakteri tersebut motil.
5.2.3. Penanaman dalam media
TSIA dan urea
·
Disiapkan
biakan bakteri yang tidak diketahui pada agar miring, media TSIA (H2S)
dan media urea.
·
Kawat
ose dengan ujung jarum dipanaskan sampai berpijar, kemudian didinginkan.
·
Setelah
dingin, biakan bakteri pada agar miring yang telah diketahi gram negatif diambil dengan kawat ose ujung jarum (agar
jangan dicungkil).
·
Lalu
bakteri yang ada pada kawat ose digoreskan pada
media TSIA (H2S) dan media urea.
·
Jarum
bekas penanaman bakteri dipanaskan sampai berpijar.
·
Nama
dan tanggal penanaman dituliskan pada tabung.
·
Media
dimasukkan dalam inkubasi dengan suhu 37o selama 24 jam.
·
Setelah
24 jam diamati dan catat hasil pengamatan.
VI.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil :
4.1.1. Media gula-gula
4.1.2. Media Indol
4.1.3. Media Semi-solid
4.1.4. Media MR
4.1.5. Media VP
4.1.6. Media Simmon’s Citrat
(SC)
4.1.7. Media Urea
4.1.8. Media TSIA (H2S)
4.2 Tabel Identifikasi
No.
|
Media test
|
Awal
|
24 jam
|
Kesimpulan
|
1.
|
Glukosa
|
merah
|
Kuning, tabung durham tanpa gas
|
+
|
2.
|
Sukrosa
|
merah
|
Kuning, tabung durham tanpa gas
|
+
|
3.
|
Laktosa
|
merah
|
Kuning, tabung durham tanpa gas
|
+
|
4.
|
Manosa
|
merah
|
Kuning, tabung durham tanpa gas
|
-
|
5.
|
Maltosa
|
merah
|
Merah, tabung durham tanpa gas
|
+
|
6.
|
TSIA
|
Oranye
|
Tidak ada Cincin merah
|
-
|
7.
|
Semisolid
|
putih
|
Non-motil
|
Non-motil
|
8.
|
Indol
|
Bening
|
Bening
|
-
|
9.
|
Simmon’s Citrat
|
Hijau
|
Hijau
|
-
|
10.
|
Voges Proskauer
|
Bening
|
Merah
|
+
|
11.
|
Urea
|
Putih kekuningan
|
Kuning
|
-
|
12.
|
Methyl Red
|
Bening
|
Merah
|
+
|
4.3. Pembahasan
Percobaaan
kali ini ialah pengidentifikasian bakteri yang jenisnya belum diketahui sebelumnya.
Pada percobaan kali ini
dilakukan beberapa tes biokimia dengan beberapa media. Media yang digunakan
ialah media gula-gula (glukosa, laktosa, maltosa, mannosa, dan sakarosa), media
IMViC (Indol, Methyl red, Voges proskauer, dan
Simmon’s citrat), media semi-solid, media TSIA (H2S) dan
media urea. Masing-masing media ini cara pengerjaannya berbeda-beda. Untuk
media yang cair seperti media gula-gula (glukosa, laktosa, maltosa, mannosa,
dan sakarosa), Indol dan Methyl red dilakukan dengan penanaman menggunakan
kawat ose yang membulat, sedangkan media-media yang semi-solid dilakukan dengan
cara penanaman tegak sedangkan media solid miring (Urea, TSIA, Voges proskauer,
Simon’s citrat) dilakuka dengan cara penggoresan. Hasil dari masing-masing media
dapat dilihat pada tabel 4.2. dari
tabel pengamatan dapat disimpulkan bahwa bakteri yang diidentfikasi ialah
bakteri Shigella sp. karena tabel diatas
telah dicocokkan dengan tabel pada kunci identifikasi manual Bergey’s determinative bacteriology. Bila dibandingkan dengan bagan 4.2. Separasi antara Bakteri Grup IX da X pada
BAB IV Tinjauan Pustaka dapat
dicocokkan melalui pengamatan non-motil, citrate-. Sehingga bakteri tersebut
cocok dengan Shigella sp. Terdapat
kesamaan antara dua bakteri family Enteriobacteriaceae yaitu tepatnya antara Klebsiella dan Shigella hampir pada semua test, terkecuali pada test Simmon’s
citrat uji ini bereaksi negatif pada Shigella
dan bereaksi positif pada Klebsiella.
(Brown, 2005).
Shigella ialah bakteri pathogen yang
berbentuk batang dan tidak dapat begerak (non-motil) hal ini ditunjukkan dengan
tes pada agar semi-solid yang ditandai dengan tumbuhnya bakteri hanya pada
daerah tusukkan saja. Shigella merupakan
bakteri gram negatif dan tidak mengahasilkan gas hal ini ditunjukkan pada uji
penanaman di media gula-gula. Pada tabung durham tidak terdapat gas di
dalamnya, artinya bakteri ini tidak menghasilkan gas apapun. Walaupun tidak
dihasilkan gas pada tabung durham tetap Shigella menunjukkan hasil yang positif
terhadap media gula glukosa, laktosa, maltosa, dan sakarosa. Tetapi negatif
untuk gula mannosa. Menurut teori pada media gula mannosa Shigella menunjukkan hasil yang positif. Untuk tes IMViC pada media
Indol Shigella menunjukkan hasil yang
bervariatif tapi pada percobaan ini uji indol menunjukkan hasil negatif
ditandai dengan warna bening persis seperti warna awal media. Sedangkan pada
media Voges Proskauer, dan Simmon’s citrate adalah negatif. Tetapi pada pecrobaan
tes menggunakan media Voges Proskauer menunjukkan hasil yang positif ditandai
adanya warna merah agak muda yang artinya bakteri ini dapat tumbuh pada pH
asam.Methyl red menunjukkan hasil positif sama halnya dengan teori pada Bergey’s manual determinative bacteriology
ninth edition. Pada uji H2S
yaitu media TSIA hasilnya negatif karena tidak diikuti dengan pembentukkan
cincin merah yang menandakan suatu bakteri dapat menghasilkan H2S.
Artinya Shigella tidak dapat
membentuk H2S. Shigella tidak memilki kemampuan untuk menghidrolisis
urea, hal ini dapat ditunjukkan degan tst pada media urea yang menunjukkan
hasil yang negatif. Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa bakteri di
atas ialah Shigella. (Holt et al., 1994)
4.4. Klasifikasi Bakteri Shigella sp.
Kingdom Bacteria
Phylum Proteobacteria
Class Gamma Proteobacteria
Ordo Enterobacterialaes
Family Enterobacteriaceae
Genus Shigella
Spesies Shigella
sp.
(Castellani & Chalmers, 1919)
VII.
KESIMPULAN
·
Bakteri
yang cocok dengan tabel identifikasi bakteri 4.2 ialah bakteri Shigella sp.
·
Shigella ialah bakteri gram negatif yang non-motil.
·
Shigella ialah jenis bakteri anaerobik fakultatif
·
Shigella tidak dapat menghasilkan H2S.
·
Shigella dapat mengkatabolis seluruh karbohidrat tanpa meghasilkan gas.
·
Pada media
Indol Shigella menunjukkan hasil
negatif.
·
Pada
Methyl Red Shigella menunjukkan hasil
positif.
·
Pada Voges
Proskauer dan simmon’s citrat menunjukkan
hasil positif.
·
Shigella tidak dapat menghidrolisis urea.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Shigella.
http://en.wikipedia.org/wiki/Shigella.
Brown, A.E. 2005. Benson’s Microbiological Appllications complete version: Laboratory Manual in General
Microbiology, ninth edition. USA: Mc Graw Hill.
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar- dasar Mikrobiologi. Jakarta: PT Penerbit Djambatan.
Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. Jakarta: PT Gramedia.
Holt, J.G, et al. 1994. Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology, ninth edition. USA: William and Wilkins.
Lay, B.W. dan Sugyo Hastowo.1992. Mikrobiologi. Jakarta: Rajawali press.
Pelczar, M J. dan E.C.S Chan. 1986. Dasar- dasar Mikrobiologi Jilid 1 Jakarta: UI Press.
Suriawiria, U. 1985. Pengantar Mikrobiologi Umum. Bandung: Penerbit Angkasa
0 Responses So Far:
Posting Komentar