Sistem skeletal adalah sistem yang terdiri dari tulang (rangka) dan struktur yang membangun hubungan (sendi) di antara tulang-tulang tersebut. dan bersifat menyokong dan melindungi. Secara umum fungsi dari sistem skeletal adalah:
1. Menyediakan bentuk untuk menopang tubuh
2. Sebagai alat gerak pasif,
3. Melindungi organ-organ internal dari trauma mekanik,
4. Menyimpan dan melindungi sumsum tulang selaku sel hemopoietic (red bone marrow),
5. Menyediakan tempat untuk menyimpan kelebihan kalsium, dan
6. Menyimpan lemak (yellow bone marrow).
Pada manusia, rangka dapat dibagi menjadi dua bagian besar berdasarkan tofografisnya, yaitu rangka aksial (membentuk sumbu tubuh, meliputi tengkorak(kranium),skelet post kranial, yaitu kolumna vertebra,rusuk, dan toraks) dan rangka apendikular (meliputi gelang bahu(pektoral girdle) dan gelang panggul(pelvic girdle), anggota berpasangan (ekstremitas superior dan inferior), anggota tunggal.
Berdasarkan bentuknya dan ukurannya, tulang dapat dibagi menjadi beberapa penggolongan:
1. Tulang panjang, yaitu tulang lengan atas, lengan bawah, tangan, tungkai, dan kaki (kecuali tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki). Badan tulang ini disebut diafisis, sedangkan ujungnya disebut epifisis.
2. Tulang pendek, yaitu tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki.
3. Tulang pipih, yaitu tulang iga, bahu, pinggul, dan kranial.
4. Tulang tidak beraturan, yaitu tulang vertebra dan tulang wajah
5. Tulang sesamoid, antara lain tulang patella dan tulang yang terdapat di metakarpal 1-2 dan metatarsal
Tengkorak tersusun atas tulang kranial dan tulang wajah. Tulang kranial tersebut meliputi:
1. Tulang frontal
Tulang frontal merupakan tulang kranial yang berada di sisi anterior, berbatasan dengan tulang parietal melalui sutura koronalis. Pada tulang frontal ini terdapat suatu sinus (rongga) yang disebut sinus frontalis, yang terhubung dengan rongga hidung.
2. Tulang temporal
Terdapat dua tulang temporal di setiap sisi lateral tengkorak. Antara tulang temporal dan tulang parietal dibatasi oleh sutura skuamosa. Persambungan antara tulang temporal dan tulang zigomatikum disebut sebagai prosesus zigomatikum. Selain itu terdapat prosesus mastoid (suatu penonjolan di belakang saluran telinga) dan meatus akustikus eksternus (liang telinga).
3. Tulang parietal
Terdapat dua tlg dipisahkan satu sama lain melalui sutura ulang parietal, sagitalis. Sedangkan sutura skuamosa memisahkan tulang parietal dan tulang temporal.
4.Tulang oksipital
Tulang oksipital merupakan tulang yang terletak di sisi belakang tengkorak. Antara tulang oksipital dan tulang parietal dipisahkan oleh sutura lambdoid. Di dasar tulang oksipital terdapat foramen magnum, suatu foramen yang menghubungkan otak dan medula spinalis. Di sisi foramen magnum terdapat condyles, suatu penonjolan yang menghubungkan oksipital dengan tulang atlas (C1).
5. Tulang sphenoid
Tulang sphenoid merupakan tulang yang membentang dari sisi fronto-parieto-temporal yang satu ke sisi yang lain. Secara umum tulang sphenoid dibagi menjadi greater wing dan lesser wing, di mana greater wing berada lebih lateral dibanding lesser wing. Kanalis optikus dibentuk oleh tulang ini (lesser wing). Selain itu terdapat juga sella turcica (yang melindungi kelenjar hipofisis) dan sinus sphenoid (suatu sinus yang membuka ke rongga hidung).
6. Tulang ethmoid
Tulang ethmoid merupakan tulang yang berada di belakang tulang nasal dan lakrimal. Beberapa bagian dari tulang ethmoid adalah crista galli (proyeksi superior untuk perlekatan meninges), cribriform plate (dasar crista galli, dengan foramen olfaktori yang melewatkan nervus olfaktori), perpendicular plate (bagian dari nasal septum) dan konka. Selain itu terdapat juga sinus ethmoid, yang membuka ke rongga hidung.
Sedangkan tulang wajah meliputi:
1. Tulang mandibula
Mandibula merupakan tulang rahang bawah, yang berartikulasi dengan tulang temporal melalui prosesus kondilar.
2. Tulang maksila
Tulang maksila merupakan tulang rahang atas. Maksila meliputi antara lain prosesus palatin yang membentuk bagian anterior palatum dan prosesus alveolar yang memegang gigi bagian atas.
3. Tulang nasal
Tulang nasal merupakan tulang yang membentuk jembatan pada hidung dan berbatasan dengan tulang maksila.
4. Tulang lakrimal
Tulang lakrimal merupakan tulang yang berbatasan dengan tulang ethmoid dan tulang maksila, berhubungan duktus nasolakrimal sebagai saluran air mata.
5. Tulang zigomatikum
Tulang zigomatikum merupakan tulang pipi, yang berartikulasi dengan tulang frontal, temporal dan maksila.
6. Tulang palatin
Tulang palatin merupakan tulang yang membentuk bagian posterior palatum.
7. Tulang vomer
Tulang vomer merupakan bagian bawah nasal septum (sekat hidung).
Kolumna vertebra
Kolumna vertebra terbentuk dari tulang-tulang individual yang disebut sebagai vertebra. Terdapat sekitar 26 vertebra, meliputi 7 vertebra servikal, 12 vertebra torakal, 5 vertebra lumbar, 1 vertebra sakral (yang terdiri atas 5 vertebra individual) dan 1 vertebra koksigeal (yang terdiri atas 4-5 koksigeal kecil).
Secara umum, bentuk vertebra terdiri atas korpus vertebra, lengkung vertebra, foramen vertebra, prosesus transversus, prosesus spinosa, prosesus artikular inferior, prosesus artikular posterior, pedikulus dan lamina.
Terdapat sedikit perbedaan antara vertebra segmen servikal, torakal, dan lumbalis :
Pada vertebra segmen servikal, korpus berukuran relatif lebih kecil,dibandingkan segmen torakal dan lumbar. Pada prosesus transversus terdapat foramen (lubang) transversus, yang fungsinya untuk melewatkan arteri vertebralis.
Artikulasi antara satu vertebra servikal dengan vertebra servikal lainnya (melalui sendi apophyseal) membentuk sudut sekitar 45 derajat. Khusus untuk segmen C1 (atlas), terdapat facies artikulasi untuk dens axis (C2) serta facies artikulasi yang agak besar untuk perlekatan dengan oksipital. Sedangkan pada segmen C2 (axis), terdapat dens axis yang akan berartikulasi dengan atlas (C1).
Pada vertebra segmen torakal, korpus berukuran relatif lebih besar dibandingkan segmen servikal namun lebih kecil dibandingkan dengan segmen lumbar. Tidak ada foramen transversus. Khas pada vertebra segmen torakal adalah adanya facies untuk artikulasi dengan tulang iga (kostal). Facies ini ada yang terletak di prosesus transversus dan ada yang terletak di prosesus spinosa.
Pada vertebra segmen lumbar, korpus berukuran relatif lebih besar dibandingkan dengan korpus pada segmen servikal dan torakal. Adanya prosesus asesorius pada prosesus transversus dan prosesus mamilaris pada prosesus artikulasi superior menjadi ciri khas pada segmen lumbar.
Pada vertebra segmen sakral, bentuknya khas seperti sayap yang melebar dengan penonjolan ke depan pada artikulasi lumbo-sakral yang disebut sebagai promontory. Vertebra segmen sakral terdiri atas 5 vertebra individual, yang dihubungkan satu sama lain melalui celah transversus dan memiliki 8 foramen sakral. Di bagian posterior terdapat celah yang disebut hiatus sakralis.
Pada vertebra segmen koksigeal, terdiri atas 4-5 segmen koksigeal individual yang terhubung dengan vertebra segmen sakralis.
Dilihat secara lateral, kolumna vertebra yang tersusun mulai dari servikal hingga koksigeal membentuk lengkung yang khas, yaitu lordosis servikal, kyphosis torakal, lordosis lumbar dan kyphosis sakral. Lordosis servikal terbentuk ketika seorang bayi mulai belajar menegakkan kepalanya (usia 3 bulan), sedangkan lordosis lumbar terbentuk ketika seorang anak mulai belajar berdiri.
Toraks
Toraks merupakan rangka yang menutupi dada dan melindungi organ-organ penting di dalamnya. Secara umum toraks tersusun atas klavikula, skapula, sternum, dan tulang-tulang kostal.
* Skapula merupakan tulang yang terletak di sebelah posterior, dan berartikulasi dengan klavikula melalui akromion. Selain itu, skapula juga berhubungan dengan humerus melalui fossa glenoid.
* Klavikula merupakan tulang yang berartikulasi dengan skapula melalui akromion, dan di ujungnya yang lain berartikulasi dengan manubrium sternum.'
* Sternum merupakan suatu tulang yang memanjang, dari atas ke bawah, tersusun atas manubrium, korpus sternum, dan prosesus xyphoideus. Manubrium berartikulasi dengan klavikula , kostal pertama, dan korpus sternum. Sedangkan korpus stenum merupakan tempat berartikulasinya kartilago kostal ke-2 hingga kostal ke-12.
* Tulang-tulang kostal merupakan tulang yang berartikulasi dengan vertebra segmen torakal di posterior, dan di anterior berartikulasi dengan manubrium dan korpus sternum. Ada 12 tulang kostal; 7 kostal pertama disebut kostal sejati (karena masing-masing secara terpisah di bagian anterior berartikulasi dengan manubrium dan korpus sternum), 3 kostal kedua disebut kostal palsu (karena di bagian anterior ketiganya melekat dengan kostal ke-7), dan 2 kostal terakhir disebut kostal melayang (karena di bagian anterior keduanya tidak berartikulasi sama sekali).
Ekstremitas atas terdiri atas tulang skapula, klavikula, humerus, radius, ulna, karpal, metakarpal, dan tulang-tulang phalangs.
1. Skapula
Skapula merupakan tulang yang terletak di sebelah posterior tulang kostal dan berbentuk pipih seperti segitiga. Skapula memiliki beberapa proyeksi (spina, korakoid) yang melekatkan beberapa otot yang berfungsi menggerakkan lengan atas dan lengan bawah. Skapula berartikulasi dengan klavikula melalui acromion. Sebuah depresi (cekungan) di sisi lateral skapula membentuk persendian bola-soket dengan humerus, yaitu fossa glenoid.
2. Klavikula
Klavikula merupakan tulang yang berartikulasi dengan skapula di sisi lateral dan dengan manubrium di sisi medial. Pada posisi ini klavikula bertindak sebagai penahan skapula yang mencegah humerus bergeser terlalu jauh.
3. Humerus
Humerus merupakan tulang panjang pada lengan atas, yang berhubungan dengan skapula melalui fossa glenoid. Di bagian proksimal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain leher anatomis, leher surgical, tuberkel mayor, tuberkel minor dan sulkus intertuberkular. Di bagian distal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain condyles, epicondyle lateral, capitulum, trochlear, epicondyle medial dan fossa olecranon (di sisi posterior). Tulang ulna akan berartikulasi dengan humerus di fossa olecranon, membentuk sendi engsel. Pada tulang humerus ini juga terdapat beberapa tonjolan, antara lain tonjolan untuk otot deltoid.
4. Ulna
Ulna merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi medial pada posisi anatomis. Di daerah proksimal, ulna berartikulasi dengan humerus melalui fossa olecranon (di bagian posterior) dan melalui prosesus coronoid (dengan trochlea pada humerus). Artikulasi ini berbentuk sendi engsel, memungkinkan terjadinya gerak fleksi-ekstensi. Ulna juga berartikulasi dengan radial di sisi lateral. Artikulasi ini berbentuk sendi kisar, memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Di daerah distal, ulna kembali berartikulasi dengan radial, juga terdapat suatu prosesus yang disebut sebagai prosesus styloid.
5. Radius
Radius merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi lateral pada posisi anatomis. Di daeraha proksimal, radius berartikulasi dengan ulna, sehingga memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Sedangkan di daerah distal, terdapat prosesus styloid dan area untuk perlekatan tulang-tulang karpal antara lain tulang scaphoid dan tulang lunate.
6. Karpal
Tulang karpal terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan ujung distal ulna dan radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang metakarpal. Antara tulang-tulang karpal tersebut terdapat sendi geser. Ke delapan tulang tersebut adalah scaphoid, lunate, triqutrum, piriformis, trapezium, trapezoid, capitate, dan hamate.
7. Metakarpal
Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal. Persendian yang dihasilkan oleh tulang karpal dan metakarpal membuat tangan menjadi sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang karpal dan metakarpal memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan seperti menyilang telapak tangan dan memungkinkan menjepit/menggenggam sesuatu. Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat tulang sesamoid.
8. Tulang-tulang phalangs
Tulang-tulang phalangs adalah tulang-tulang jari, terdapat 2 phalangs di setiap ibu jari (phalangs proksimal dan distal) dan 3 di masing-masing jari lainnya (phalangs proksimal, medial, distal). Sendi engsel yang terbentuk antara tulang phalangs membuat gerakan tangan menjadi lebih fleksibel terutama untuk menggenggam sesuatu.
Ekstremitas bawah terdiri dari tulang pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan tulang-tulang phalangs.
1. Pelvis
Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang pipih. Masing-masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium, pubis dan ischium. Ilium terletak di bagian superior dan membentuk artikulasi dengan vertebra sakrum, ischium terletak di bagian inferior-posterior, dan pubis terletak di bagian inferior-anterior-medial. Bagian ujung ilium disebut sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan antara pubis dari pinggul kiri dan pinggul kanan disebut simfisis pubis. Terdapat suatu cekungan di bagian pertemuan ilium-ischium-pubis disebut acetabulum, fungsinya adalah untuk artikulasi dengan tulang femur.
2. Femur
Femur merupakan tulang betis, yang di bagian proksimal berartikulasi dengan pelvis dan dibagian distal berartikulasi dengan tibia melalui condyles. Di daerah proksimal terdapat prosesus yang disebut trochanter mayor dan trochanter minor, dihubungkan oleh garis intertrochanteric. Di bagian distal anterior terdapat condyle lateral dan condyle medial untuk artikulasi dengan tibia, serta permukaan untuk tulang patella. Di bagian distal posterior terdapat fossa intercondylar.
3. Tibia
Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan fibula. Di bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana keduanya merupakan facies untuk artikulasi dengan condyle femur. Terdapat juga facies untuk berartikulasi dengan kepala fibula di sisi lateral. Selain itu, tibia memiliki tuberositas untuk perlekatan ligamen. Di daerah distal tibia membentuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan malleolus medial.
4. Fibula
Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding dengan tibia. Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia. Sedangkan di bagian distal, fibula membentuk malleolus lateral dan facies untuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal.
5. Tarsal
Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibiadi proksimal dan dengan metatarsal di distal. Terdapat 7 tulang tarsal, yaitu calcaneus, talus, cuboid, navicular, dan cuneiform (1, 2, 3). Calcaneus berperan sebagai tulang penyanggah berdiri.
6. Metatarsal
Metatarsal merupakan 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal dan dengan tulang phalangs di distal. Khusus di tulang metatarsal 1 (ibu jari) terdapat 2 tulang sesamoid.
7. Phalangs
Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang phalangs di ibu jari dan 3 phalangs di masing-masing jari sisanya. Karena tidak ada sendi pelana di ibu jari kaki, menyebabkan jari tersebut tidak sefleksibel ibu jari tangan.
a.2. Tulang rawan elastis;
tulang
yang mengandung serabut-serabut elastis. Tulang rawan elastis dapat kita
temukan pada daun telinga, tuba eustachii (pada telinga) dan laring.
Tulang spons memiliki struktur berongga-rongga
seperti sarang lebah dengan bobot lebih ringan daripada tulang kompak, tetapi
tetap sangat kuat. Tulang spons tidak memiliki sistem Havers, tetapi
rongga-rongga di dalamnya juga berisi sumsum. Tulang spons terdapat pada ujung
tulang panjang. Rongga-rongga tulang spons pada tulang paha (femur), tulang
lengan atas (humerus), dan tulang dada (sternum) berisi sumsum merah.
Referensi:
Netter FH. Atlas of Human Anatomy. 4th ed. US: Saunders; 2006.
Scanlon VC, Sanders T. Essential of anatomy and physiology. 5th ed. US: FA Davis Company; 2007. p. 104-34.
Van de Graaf KM. Human anatomy. 6thed. US: The McGraw-Hill Companies; 2001. p. 132-95.
3. Melindungi organ-organ internal dari trauma mekanik,
4. Menyimpan dan melindungi sumsum tulang selaku sel hemopoietic (red bone marrow),
5. Menyediakan tempat untuk menyimpan kelebihan kalsium, dan
6. Menyimpan lemak (yellow bone marrow).
Skelet eksternal spt pd serangga atau kepiting berperan dalam pergerakan, sedangkan pada hewan spt kura-kura (terestrial) utk mencegah fraktur dari kontak dengan lingkungan.
u
Skelet internal pada hewan akuatik dapat berguna dalam penerimaan stimuli dari luar, termoregulasi dengan homeoterm, dan respirasi integumenter.
rongga dada melebar ke samping untuk manusia dan melebar ke arah ventral untuk tikus
Perbedaan rangka manusia dengan rangka tikus yaitu tengkorak lebih besar dibandingkan tikus
Pada manusia, rangka dapat dibagi menjadi dua bagian besar berdasarkan tofografisnya, yaitu rangka aksial (membentuk sumbu tubuh, meliputi tengkorak(kranium),skelet post kranial, yaitu kolumna vertebra,rusuk, dan toraks) dan rangka apendikular (meliputi gelang bahu(pektoral girdle) dan gelang panggul(pelvic girdle), anggota berpasangan (ekstremitas superior dan inferior), anggota tunggal.
Berdasarkan bentuknya dan ukurannya, tulang dapat dibagi menjadi beberapa penggolongan:
1. Tulang panjang, yaitu tulang lengan atas, lengan bawah, tangan, tungkai, dan kaki (kecuali tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki). Badan tulang ini disebut diafisis, sedangkan ujungnya disebut epifisis.
2. Tulang pendek, yaitu tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki.
3. Tulang pipih, yaitu tulang iga, bahu, pinggul, dan kranial.
4. Tulang tidak beraturan, yaitu tulang vertebra dan tulang wajah
5. Tulang sesamoid, antara lain tulang patella dan tulang yang terdapat di metakarpal 1-2 dan metatarsal
Rangka aksial
-TengkorakTengkorak tersusun atas tulang kranial dan tulang wajah. Tulang kranial tersebut meliputi:
1. Tulang frontal
Tulang frontal merupakan tulang kranial yang berada di sisi anterior, berbatasan dengan tulang parietal melalui sutura koronalis. Pada tulang frontal ini terdapat suatu sinus (rongga) yang disebut sinus frontalis, yang terhubung dengan rongga hidung.
2. Tulang temporal
Terdapat dua tulang temporal di setiap sisi lateral tengkorak. Antara tulang temporal dan tulang parietal dibatasi oleh sutura skuamosa. Persambungan antara tulang temporal dan tulang zigomatikum disebut sebagai prosesus zigomatikum. Selain itu terdapat prosesus mastoid (suatu penonjolan di belakang saluran telinga) dan meatus akustikus eksternus (liang telinga).
3. Tulang parietal
Terdapat dua tlg dipisahkan satu sama lain melalui sutura ulang parietal, sagitalis. Sedangkan sutura skuamosa memisahkan tulang parietal dan tulang temporal.
4.Tulang oksipital
Tulang oksipital merupakan tulang yang terletak di sisi belakang tengkorak. Antara tulang oksipital dan tulang parietal dipisahkan oleh sutura lambdoid. Di dasar tulang oksipital terdapat foramen magnum, suatu foramen yang menghubungkan otak dan medula spinalis. Di sisi foramen magnum terdapat condyles, suatu penonjolan yang menghubungkan oksipital dengan tulang atlas (C1).
5. Tulang sphenoid
Tulang sphenoid merupakan tulang yang membentang dari sisi fronto-parieto-temporal yang satu ke sisi yang lain. Secara umum tulang sphenoid dibagi menjadi greater wing dan lesser wing, di mana greater wing berada lebih lateral dibanding lesser wing. Kanalis optikus dibentuk oleh tulang ini (lesser wing). Selain itu terdapat juga sella turcica (yang melindungi kelenjar hipofisis) dan sinus sphenoid (suatu sinus yang membuka ke rongga hidung).
6. Tulang ethmoid
Tulang ethmoid merupakan tulang yang berada di belakang tulang nasal dan lakrimal. Beberapa bagian dari tulang ethmoid adalah crista galli (proyeksi superior untuk perlekatan meninges), cribriform plate (dasar crista galli, dengan foramen olfaktori yang melewatkan nervus olfaktori), perpendicular plate (bagian dari nasal septum) dan konka. Selain itu terdapat juga sinus ethmoid, yang membuka ke rongga hidung.
Sedangkan tulang wajah meliputi:
1. Tulang mandibula
Mandibula merupakan tulang rahang bawah, yang berartikulasi dengan tulang temporal melalui prosesus kondilar.
2. Tulang maksila
Tulang maksila merupakan tulang rahang atas. Maksila meliputi antara lain prosesus palatin yang membentuk bagian anterior palatum dan prosesus alveolar yang memegang gigi bagian atas.
3. Tulang nasal
Tulang nasal merupakan tulang yang membentuk jembatan pada hidung dan berbatasan dengan tulang maksila.
4. Tulang lakrimal
Tulang lakrimal merupakan tulang yang berbatasan dengan tulang ethmoid dan tulang maksila, berhubungan duktus nasolakrimal sebagai saluran air mata.
5. Tulang zigomatikum
Tulang zigomatikum merupakan tulang pipi, yang berartikulasi dengan tulang frontal, temporal dan maksila.
6. Tulang palatin
Tulang palatin merupakan tulang yang membentuk bagian posterior palatum.
7. Tulang vomer
Tulang vomer merupakan bagian bawah nasal septum (sekat hidung).
Kolumna vertebra
Kolumna vertebra terbentuk dari tulang-tulang individual yang disebut sebagai vertebra. Terdapat sekitar 26 vertebra, meliputi 7 vertebra servikal, 12 vertebra torakal, 5 vertebra lumbar, 1 vertebra sakral (yang terdiri atas 5 vertebra individual) dan 1 vertebra koksigeal (yang terdiri atas 4-5 koksigeal kecil).
Secara umum, bentuk vertebra terdiri atas korpus vertebra, lengkung vertebra, foramen vertebra, prosesus transversus, prosesus spinosa, prosesus artikular inferior, prosesus artikular posterior, pedikulus dan lamina.
Terdapat sedikit perbedaan antara vertebra segmen servikal, torakal, dan lumbalis :
Pada vertebra segmen servikal, korpus berukuran relatif lebih kecil,dibandingkan segmen torakal dan lumbar. Pada prosesus transversus terdapat foramen (lubang) transversus, yang fungsinya untuk melewatkan arteri vertebralis.
Artikulasi antara satu vertebra servikal dengan vertebra servikal lainnya (melalui sendi apophyseal) membentuk sudut sekitar 45 derajat. Khusus untuk segmen C1 (atlas), terdapat facies artikulasi untuk dens axis (C2) serta facies artikulasi yang agak besar untuk perlekatan dengan oksipital. Sedangkan pada segmen C2 (axis), terdapat dens axis yang akan berartikulasi dengan atlas (C1).
Pada vertebra segmen torakal, korpus berukuran relatif lebih besar dibandingkan segmen servikal namun lebih kecil dibandingkan dengan segmen lumbar. Tidak ada foramen transversus. Khas pada vertebra segmen torakal adalah adanya facies untuk artikulasi dengan tulang iga (kostal). Facies ini ada yang terletak di prosesus transversus dan ada yang terletak di prosesus spinosa.
Pada vertebra segmen lumbar, korpus berukuran relatif lebih besar dibandingkan dengan korpus pada segmen servikal dan torakal. Adanya prosesus asesorius pada prosesus transversus dan prosesus mamilaris pada prosesus artikulasi superior menjadi ciri khas pada segmen lumbar.
Pada vertebra segmen sakral, bentuknya khas seperti sayap yang melebar dengan penonjolan ke depan pada artikulasi lumbo-sakral yang disebut sebagai promontory. Vertebra segmen sakral terdiri atas 5 vertebra individual, yang dihubungkan satu sama lain melalui celah transversus dan memiliki 8 foramen sakral. Di bagian posterior terdapat celah yang disebut hiatus sakralis.
Pada vertebra segmen koksigeal, terdiri atas 4-5 segmen koksigeal individual yang terhubung dengan vertebra segmen sakralis.
Dilihat secara lateral, kolumna vertebra yang tersusun mulai dari servikal hingga koksigeal membentuk lengkung yang khas, yaitu lordosis servikal, kyphosis torakal, lordosis lumbar dan kyphosis sakral. Lordosis servikal terbentuk ketika seorang bayi mulai belajar menegakkan kepalanya (usia 3 bulan), sedangkan lordosis lumbar terbentuk ketika seorang anak mulai belajar berdiri.
Toraks
Toraks merupakan rangka yang menutupi dada dan melindungi organ-organ penting di dalamnya. Secara umum toraks tersusun atas klavikula, skapula, sternum, dan tulang-tulang kostal.
* Skapula merupakan tulang yang terletak di sebelah posterior, dan berartikulasi dengan klavikula melalui akromion. Selain itu, skapula juga berhubungan dengan humerus melalui fossa glenoid.
* Klavikula merupakan tulang yang berartikulasi dengan skapula melalui akromion, dan di ujungnya yang lain berartikulasi dengan manubrium sternum.'
* Sternum merupakan suatu tulang yang memanjang, dari atas ke bawah, tersusun atas manubrium, korpus sternum, dan prosesus xyphoideus. Manubrium berartikulasi dengan klavikula , kostal pertama, dan korpus sternum. Sedangkan korpus stenum merupakan tempat berartikulasinya kartilago kostal ke-2 hingga kostal ke-12.
* Tulang-tulang kostal merupakan tulang yang berartikulasi dengan vertebra segmen torakal di posterior, dan di anterior berartikulasi dengan manubrium dan korpus sternum. Ada 12 tulang kostal; 7 kostal pertama disebut kostal sejati (karena masing-masing secara terpisah di bagian anterior berartikulasi dengan manubrium dan korpus sternum), 3 kostal kedua disebut kostal palsu (karena di bagian anterior ketiganya melekat dengan kostal ke-7), dan 2 kostal terakhir disebut kostal melayang (karena di bagian anterior keduanya tidak berartikulasi sama sekali).
Rangka apendikular
Ekstremitas atas
Ekstremitas atas terdiri atas tulang skapula, klavikula, humerus, radius, ulna, karpal, metakarpal, dan tulang-tulang phalangs.
1. Skapula
Skapula merupakan tulang yang terletak di sebelah posterior tulang kostal dan berbentuk pipih seperti segitiga. Skapula memiliki beberapa proyeksi (spina, korakoid) yang melekatkan beberapa otot yang berfungsi menggerakkan lengan atas dan lengan bawah. Skapula berartikulasi dengan klavikula melalui acromion. Sebuah depresi (cekungan) di sisi lateral skapula membentuk persendian bola-soket dengan humerus, yaitu fossa glenoid.
2. Klavikula
Klavikula merupakan tulang yang berartikulasi dengan skapula di sisi lateral dan dengan manubrium di sisi medial. Pada posisi ini klavikula bertindak sebagai penahan skapula yang mencegah humerus bergeser terlalu jauh.
3. Humerus
Humerus merupakan tulang panjang pada lengan atas, yang berhubungan dengan skapula melalui fossa glenoid. Di bagian proksimal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain leher anatomis, leher surgical, tuberkel mayor, tuberkel minor dan sulkus intertuberkular. Di bagian distal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain condyles, epicondyle lateral, capitulum, trochlear, epicondyle medial dan fossa olecranon (di sisi posterior). Tulang ulna akan berartikulasi dengan humerus di fossa olecranon, membentuk sendi engsel. Pada tulang humerus ini juga terdapat beberapa tonjolan, antara lain tonjolan untuk otot deltoid.
4. Ulna
Ulna merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi medial pada posisi anatomis. Di daerah proksimal, ulna berartikulasi dengan humerus melalui fossa olecranon (di bagian posterior) dan melalui prosesus coronoid (dengan trochlea pada humerus). Artikulasi ini berbentuk sendi engsel, memungkinkan terjadinya gerak fleksi-ekstensi. Ulna juga berartikulasi dengan radial di sisi lateral. Artikulasi ini berbentuk sendi kisar, memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Di daerah distal, ulna kembali berartikulasi dengan radial, juga terdapat suatu prosesus yang disebut sebagai prosesus styloid.
5. Radius
Radius merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi lateral pada posisi anatomis. Di daeraha proksimal, radius berartikulasi dengan ulna, sehingga memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Sedangkan di daerah distal, terdapat prosesus styloid dan area untuk perlekatan tulang-tulang karpal antara lain tulang scaphoid dan tulang lunate.
6. Karpal
Tulang karpal terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan ujung distal ulna dan radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang metakarpal. Antara tulang-tulang karpal tersebut terdapat sendi geser. Ke delapan tulang tersebut adalah scaphoid, lunate, triqutrum, piriformis, trapezium, trapezoid, capitate, dan hamate.
7. Metakarpal
Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal. Persendian yang dihasilkan oleh tulang karpal dan metakarpal membuat tangan menjadi sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang karpal dan metakarpal memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan seperti menyilang telapak tangan dan memungkinkan menjepit/menggenggam sesuatu. Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat tulang sesamoid.
8. Tulang-tulang phalangs
Tulang-tulang phalangs adalah tulang-tulang jari, terdapat 2 phalangs di setiap ibu jari (phalangs proksimal dan distal) dan 3 di masing-masing jari lainnya (phalangs proksimal, medial, distal). Sendi engsel yang terbentuk antara tulang phalangs membuat gerakan tangan menjadi lebih fleksibel terutama untuk menggenggam sesuatu.
Ekstremitas bawah
Ekstremitas bawah terdiri dari tulang pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan tulang-tulang phalangs.
1. Pelvis
Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang pipih. Masing-masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium, pubis dan ischium. Ilium terletak di bagian superior dan membentuk artikulasi dengan vertebra sakrum, ischium terletak di bagian inferior-posterior, dan pubis terletak di bagian inferior-anterior-medial. Bagian ujung ilium disebut sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan antara pubis dari pinggul kiri dan pinggul kanan disebut simfisis pubis. Terdapat suatu cekungan di bagian pertemuan ilium-ischium-pubis disebut acetabulum, fungsinya adalah untuk artikulasi dengan tulang femur.
2. Femur
Femur merupakan tulang betis, yang di bagian proksimal berartikulasi dengan pelvis dan dibagian distal berartikulasi dengan tibia melalui condyles. Di daerah proksimal terdapat prosesus yang disebut trochanter mayor dan trochanter minor, dihubungkan oleh garis intertrochanteric. Di bagian distal anterior terdapat condyle lateral dan condyle medial untuk artikulasi dengan tibia, serta permukaan untuk tulang patella. Di bagian distal posterior terdapat fossa intercondylar.
3. Tibia
Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan fibula. Di bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana keduanya merupakan facies untuk artikulasi dengan condyle femur. Terdapat juga facies untuk berartikulasi dengan kepala fibula di sisi lateral. Selain itu, tibia memiliki tuberositas untuk perlekatan ligamen. Di daerah distal tibia membentuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan malleolus medial.
4. Fibula
Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding dengan tibia. Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia. Sedangkan di bagian distal, fibula membentuk malleolus lateral dan facies untuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal.
5. Tarsal
Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibiadi proksimal dan dengan metatarsal di distal. Terdapat 7 tulang tarsal, yaitu calcaneus, talus, cuboid, navicular, dan cuneiform (1, 2, 3). Calcaneus berperan sebagai tulang penyanggah berdiri.
6. Metatarsal
Metatarsal merupakan 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal dan dengan tulang phalangs di distal. Khusus di tulang metatarsal 1 (ibu jari) terdapat 2 tulang sesamoid.
7. Phalangs
Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang phalangs di ibu jari dan 3 phalangs di masing-masing jari sisanya. Karena tidak ada sendi pelana di ibu jari kaki, menyebabkan jari tersebut tidak sefleksibel ibu jari tangan.
Berdasarkan jaringan penyusun dan
sifat-sifat fisiknya tulang dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung
pembuluh darah dan saraf kecuali lapisan luarnya (perikondrium). Matriksnya mengandung serat-serat kolagen atau elastin yang masing-masing dapat meningkatkan daya rentang dan elastisitas serta penyesuaian masing-masing dapat meningkatkan daya rentang dan elastisitas serta penyesuaian jaringan tersebut terhadap kebutuhan mekanik bagian tubuh tertentu. Tulang rawan
memiliki sifat lentur karena tulang rawan tersusun atas zat interseluler yang
berbentuk jelly yaitu condroithin sulfat yang didalamnya terdapat serabut
kolagen dan elastin. Maka dari itu tulang rawan bersifat lentur dan lebih kuat
dibandingkan dengan jaringan ikat biasa.Pada zat interseluler tersebut juga terdapat
rongga-rongga yang disebut lacuna yang berisi sel tulang rawan yaitu
chondrosit.
Rawan berkembang dari mesenkim, sebagian besar kerangka pada awal kehidupan fetal terdiri dari rawn. Pertumbuhan rawan dapat terjadi melalui dua cara, yaitu interstisial(endogen) dimana pertumbuhan terjadi karena adanya pembelahan-pembelahan sel itu sendiri menjadi lebih panjang dan besar. Serta apositional (eksogen) dimana pertumbuhan terjadi karena adanya proses perlekatan lapis-lapis rawan baru pada permukaan =, yang berasal dari kondroblas dan perikondrium
Rawan berkembang dari mesenkim, sebagian besar kerangka pada awal kehidupan fetal terdiri dari rawn. Pertumbuhan rawan dapat terjadi melalui dua cara, yaitu interstisial(endogen) dimana pertumbuhan terjadi karena adanya pembelahan-pembelahan sel itu sendiri menjadi lebih panjang dan besar. Serta apositional (eksogen) dimana pertumbuhan terjadi karena adanya proses perlekatan lapis-lapis rawan baru pada permukaan =, yang berasal dari kondroblas dan perikondrium
Tulang rawan terdiri
dari tiga tipe berdasarkan macam banyaknya serat matriks, yaitu:
a.1. Tulang
rawan hialin;
tulang yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan, mengandung
serat-serat kolagen dan chondrosit. Tulang rawan hialin dapat kita temukan pada
laring, trakea, bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk bagian depan,
cuping hidung dan rangka janin.
Tulang rawan hialin 100 x
|
a.2. Tulang rawan elastis;
Tulang rawan elastic 100 x |
a.3.Tulang rawan fibrosa;
tulang yang mengandung banyak sekali bundel-bundel serat kolagen sehingga tulang rawan fibrosa sangat kuat dan lebih kaku. Tulang ini dapat kita temukan pada discus diantara tulang vertebrae dan pada simfisis pubis diantara 2 tulang pubis.
tulang yang mengandung banyak sekali bundel-bundel serat kolagen sehingga tulang rawan fibrosa sangat kuat dan lebih kaku. Tulang ini dapat kita temukan pada discus diantara tulang vertebrae dan pada simfisis pubis diantara 2 tulang pubis.
Pada orang dewasa tulang rawan jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan
anak-anak. Pada orang dewasa tulang rawan hanya ditemukan beberapa tempat,
yaitu cuping hidung, cuping telinga, antar tulang rusuk (costal cartilage) dan
tulang dada, sendi-sendi tulang, antarruas tulang belakang dan pada cakra
epifisis.
2). Tulang Keras (Osteon)
Tulang keras/jaringan oseosa atau yang sering kita sebut sebagai
tulang berfungsi menyusun berbagai sistem rangka.Kerasnya tulang karena mengandung garam kalsium fosfat.Matriks tulang keras dan padat terdiri atas kalsium fosfat 85 %, Calsium karbonat 10 %, Calsium fluorida, Mangan florida dan Magnesium florida 5 %.Tulang tersusun atas:(a).
Osteoblas: sel pembentuk jaringan tulang(b). Osteosit: sel-sel tulang
dewasa(c). Osteoklas : sel-sel penghancur tulang
b.Berdasarkan matriksnya tulang dibedakan
menjadi 2, yaitu:
1)Tulang Kompak
tulang kompak 100 x |
Tulang kompak terdiri dari sistem-sistem Havers.
Setiap sistem Havers terdiri dari saluran Havers (Canalis= saluran) yaitu suatu
saluran yang sejajar dengan sumbu tulang, di dalam saluran terdapat
pembuluh-pembuluh darah dan saraf.
Disekeliling sistem havers terdapat lamela-lamela yang konsentris dan
berlapis-lapis. Lamela adalah suatu zat interseluler yang berkapur. Pada lamela
terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna. Di dalam lacuna
terdapat osteosit. Dari lacuna keluar menuju ke segala arah saluran-saluran
kecil yang disebut canaliculi yang berhubungan dengan lacuna lain atau canalis Havers.
Canaliculi penting dalam nutrisi osteosit. Di
antara sistem Havers terdapat lamela interstitial yang lamela-lamelanya tidak
berkaitan dengan sistem Havers.
Pembuluh darah dari periostem menembus tulang
kompak melalui saluran volkman dan berhubungan dengan pembuluh darah saluran Havers.
Kedua saluran ini arahnya saling tegak lurus. Dan
tulang spons tidak mengandung sistem Havers.
2)Tulang Spons
tulang spongiosa 100 x
|
Netter FH. Atlas of Human Anatomy. 4th ed. US: Saunders; 2006.
Scanlon VC, Sanders T. Essential of anatomy and physiology. 5th ed. US: FA Davis Company; 2007. p. 104-34.
Van de Graaf KM. Human anatomy. 6thed. US: The McGraw-Hill Companies; 2001. p. 132-95.
sumber : rumahilmuindonesia.net
Catatan slide :
Catatan slide :
Skelet (endoskelet) dibentuk melalui 3 tahap:
Mesenkim
Mesenkim
Terdapat pada skeletogen (sceletogenous region), dapat langsung menghasilkan tulang seperti osteoderm, dermatokranium dan jaringan rawan.
1. Rawan
1. Rawan
Memberikan pola dasar dari bentuk endoskelet
Terdapat pada embrio vertebrata
Terdapat sampai dewasa pada vertebrata tk rendah (ex: Chondrychthyes)
2. Tulang
Rawan dengan penulangan endokondral dirombak dan diganti menjadi tulang
STRUKTUR RANGKA
STRUKTUR RANGKA
Rangka dapat dibedakan menjadi
2 bagian utama :
- korda / notokord : embrional / sampai dewasa
- kranium / tengkorak : pada ikan termasuk juga skelet
branchial
- kolumna vertebralis / ruas-ruas tulang belakang
- kosta / rusuk
- sternum / tulang dada
Skelet appendikular / rangka anggota badan
Skelet appendikular / rangka anggota badan
- gelang pektoral / gelang bahu + anggota depan
- gelang pelvik / gelang panggul + anggota belakang
Bentuk dasar tulang belakang
Bentuk dasar tulang belakang
Badan / corpus / centrum
Lengkung /arcus / arch
- lengkung neural
- lengkung neural
- lengkung haemal (diisi arteri + vena kaudalis)
Tonjolan / proccessus / apophysis
Tonjolan / proccessus / apophysis
terbagi 3 berdasarkan fungsinya ;
a. berfungsi untuk bersendian dengan vertebrata
tetangganya (prezygapophysis, postzygapophysis,
zygosphen, zygantrum)
b. berfungsi untuk melekatnya rusuk-rusuk
(diapophysis, parapophysis, pleurapophysis / proccessus transversus)
c. berfungsi untuk melekatnya urat / tendon
(taju neural, taju haemal, hypapophysis, metapophysis, anaapophysis)
Bentuk centrum
Bentuk centrum
1.
Type amphicoelus, kedua ujung bikonkaf, ex : ikan, Urodella
2.
Type procoelus, anterior konkaf, posterior konveks atau datar,
ex : Reptilia dan Amphibia
1.
Type opisthocoel, posterior konkaf, anterior konveks atau datar,
ex : Ungulata
1.
Type acoel / amphiplaty / bipian, karakteristik mammalia, antara vertebra terdapat keping tulang / keping rawan / keping intervertebral
2.
Type heterocoel, permukaan depan dan belakang berbentuk pelana,
ex : vertebra cervic dan thoraks bangsa burung
Vertebrata kaudal (ekor) pada bangsa ikan
Vertebrata kaudal (ekor) pada bangsa ikan
1.
Protocerk, simetri bilateral, baik eksterna & interna, ex : Cyclostoma
2.
Heterocerk, asimetri, baik eksterna & interna, ex : Elasmobranchii (Hiu, Pari)
3.
Diphicerk, simetri bilateral, baik eksterna & interna, ex : Dipnoi, Crossopterygii
4.
Homocerk, asimetri interna, simetri bilateral eksterna, ex : Teleostei
Ruas-ruas tulang belakang (Columna vertebralis)
Pada mammalia mempunyai 5 daerah vertebrata yang terdiferensiasi,
Ruas-ruas tulang belakang (Columna vertebralis)
Pada mammalia mempunyai 5 daerah vertebrata yang terdiferensiasi,
yaitu :
1.
Vertebra cervical,
2.
Vertebra thorax
3.
Vertebra lumbar
4.
Vertebra sacral
5.
Vertebra caudal
Rusuk (costae)
- Pada bangsa ikan rusuk dorsal tumbuh pada daerah septum
horizontal, rusuk ventral tumbuh pada daerah septum
ventrolateral.
- Pada tetrapoda umumnya bicipital, terdapat tuberculum & capitulum,
terdapat hanya satu pasang rusuk untuk setiap vertebra
Sternum / Aparatus sternal
Sternum / Aparatus sternal
-
Merupakan ciri khas tetrapoda
-
Letaknya medioventral dan berhubungan dengan gelang pectoral
-
Pada Rana tidak berhubungan dengan rusuk
-
Beberapa amphibia dan reptilia tidak memiliki sternum
-
Posisi sternum terhadap gelang pectoral:
1. prezonal, pada anterior dari gelang pectoral
2. postzonal, pada posterior dari gelang pectoral
Skelet apendikular
Dibangun oleh :
a.
Gelang pectoral, tempat melekat ekstremitas depan, dibangun oleh elemen dermal & endochondral
b.
Gelang pelvic, tempat melekat ekstremitas belakang, dibangun oleh elemen endochondral (tl. Ilium, tl. Pubis)
Pada tetrapoda, terdapat tambahan tulang interclavicula / episternum
Ekstremitas anterior dan posterior
Ekstremitas anterior dan posterior
anterior posterior
1. Stylopodium brachium femur
tulangnya humerus tulangnya femur
2. Zeugopodium antebrachium crus
tulangnya radius & tulangnya tibia &
ulna fibula
3. Autopodium
basi carpus tarsus
tulangnya carpalia tulangnya tarsalia
meta metacarpus metatarsus
tulangnya metacarpalia tulangnya meta-
tarsalia
acro digiti digiti
tulangnya phalanx tulangnya phalanx
Aves-
Pada bangsa burung yang tidak dapat terbang clavicula tereduksi. Pada burung yang dapat terbang kedua clavicula berfungsi di tengah membentuk huruf V disebut frucula
Tengkorak
-
Endoskelet yang terdapat di daerah kepala
-
Sebagai tempat otak dan indera-indera utama
-
Disusun oleh bagian-bagian tulang yang bermacam-macam yang menjadi kesatuan yang kompleks
-
Terbagi menjadi :
1. Neurocranium, tempat otak disimpan (brain case),
dibangun oleh rawan (chondrocranium)
2. Sphlanchnocranium, tulang yang mengelilingi rongga mulut,
pharynx dan insang
Dibangun oleh 7 pasang lengkung yaitu :
1 ps lengkung mandibular
1 ps lengkung hyoid
5 ps lengkung insang (lengkung branchial)
3. Dermatocranium, cranium yang berasal dari penulangan dermal.
Terbagi menjadi :
a. tl dermal daerah neurocranium (nasal, frontal, parietal)
b. tl dermal sekeliling orbita (lacrimal, squamosa, intertemporal)
c. tl dermal pada rahang atas (premaxilla, maxilla, jugal,
quadratojugal, membentuk lengkung maxillar),
d. tl palatal / tl langit-langit
- langit-langit primer
- langit-langit sekunder
e. tl dermal dari rahang bawah (dentale, splenial,postplenial,
angular, supraangular, preaticulardan, coronoid)
1 Responses So Far:
bapak letnan aku lagi nyari tugas rangka ehh nemu blog ini, kirain punya siapa ternyata punya km ahahahhaha mksh yaaaa kamu bantu tugas aku, hebat deeehhh :)
Posting Komentar