Heroes Myspace Comments

Welcome to the Jungle

PRAPATAN SPS
Catatan Berkeliling Nusantara

Ada apa di Merapi,….. 0

adhyws | Kamis, Desember 06, 2012 |



Dari Jogjakarta, berita burung ini terbang melalui suara di dunia maya. Tiga hari kami lewatkan di kaki Gunung Merapi. Dua tim yang dikirimkan oleh HIMBIO UNPAD dan Birds Conservation Bandung turut berpartisipasi dalam  Kegiatan Bird Race di Merapi. Pengalaman pertama bagi saya dalam event seperti ini, yah inilah kami yang mencoba menyusun kembali jalur penerbangan setelah lama menetap di kaki-kaki pegunungan Bandung. Mencoba tuk mengingat kembali jalur penerbangan yang diajarkan oleh kakak-kakakku disana. Pesan kakakku jadikan perjalanan pertama di periode ini sebagai pengalaman berharga, dan berkenalan dengan teman yang baru yang sebenarnya merupakan satu keluarga.
Tim berbekal doa dan uang yang ngepas, ternyata harus beralih ke bus dari rencana menaiki kereta api. Waduh, nambah lagi uang yang musti keluar deh. Tebak saja mengapa saya dan teman saya Irpan menaiki motor. Ya, malam itu kami berangkat pukul 09.00 malam, menembus kedinginan malam dengan bergantian dan tak lupa singgah untuk melepas lelah. Tiba di Stasiun Wates pukul 06.00 WIB, menanyakan tiket kereta menuju Bandung tuk memesankan untuk teman-teman yang berada di bus. Ternyata tiket pun sudah habis. Ya, apa boleh dikata, kami pun akhirnya ke rumah Kakekku di Kulon Progo, Yogyakarta. Satu hari menginap untuk melepas lelah hingga tim kami berkumpul, keesokkan harinya kami lanjutkan transit kami ke Stasiun Condong Catur. Setibanya disana kami lalu dijemput dengan angkutan yang disediakan panitia. Di sebuah truk membuat suasana semakin terasa akrab, karena disanalah kami mulai berkenalan dengan sesame Pengamat Burung Indonesia.
Tiba di kakai gunung Merapi pukul 11.00 WIB, lalu melakukan registrasi ulang  dan akhirnya mendirikan tenda. Setelah solat jumat kami belajar, mereview apa yang dipelajari sebelumnya. Setelah itu semua field guide dikumpulkan. Yah, briefing persiapan untuk esok hari setelah pembukaan dilakukan dengan diiringi hujan yang cukup deras. Rintik air menetes di tenda kami, namun suasana hangat tetap terasa di dalam tenda. Malam itu kuberdoa agar dimudahkan diesok hari.
Membuka mata, lalu bergegas ke kamar mandi untuk membasuh diri dan memanjatkan doa di pagi itu, mempersiapkan bekal untuk perjalanan pertama ini. Kami menuju meja panitia untuk mengambil buku yang harus diisi dan memori yang telah dikosongkan panitia dihari yang lalu. Hari itu pukul 05.00 WIB kami telah berjalan dari kaki Gunung Merapi di Bumi Perkemahan Kaliurang menuju Puncak Plawangan.
Kami mulai berjalan dan perjalanan kami pertama kali disambut oleh beberapa kelompok Macaca fascicularis,  lama berjalan heran belum ada burung yang kami temui kecuali suara yang terdengar di kejauhan. Yah, duduk dahulu menunggu sang mentari terbit mengusir mendung yang datang dan tibalah kami untuk mengetahui burung kecil yang menyapa dengan geraknya yang berpindah lincah di dahan pohon puspa. Siapakah dia ? Yang memiliki dada putih hingga tunggir dan dari kepala,badan hingga ekor hitam. Namun ciri yang mungkin membuat kita bisa langsung menebaknya ialah alis dan garis sayap berwarna putih jelas. Yah burung yang disebut Little Pied Flycatcher ini memiliki nama ilmiah Ficedula westernmanni  menjadi burung pertama yang tertangkap mata dan terekam oleh kamera Adit.Dari sini sepertinya kami baru menemukkan irama yang kami cari, satu demi satu burung  mulai kita dapatkan dari mulai menemukan burung madu gunung Aethopyga exima, Pycnonotus bimaculatus  yang bersembunyi di balik rimbunnya semak dan kabut, Phylloscopus coronatus. Lalu sekelompok sepah Gunung  membuat suasana menjadi semakin semarak disaat kita sedang mengamati burung kutilang dan kacamata gunung.Lalu kami pun menemukan Cica daun yang mencari buah kecil didahan atas di tajuk pohon yang tinggi.Baik, tibalah saatnya kita mengamati sang Raptor, pukul 10.00 WIB kami mulai penantian ditemani teaman-teman dari tim lain yang juga menunggu sang Raptor. Tak begitu lama munculah yang dinanti, yakni Sikep Madu Asia dan tak lama setelah itu muncul Spizaetus bartelsi yang turut memeriahkan birunya langit dari puncak triangulasi gunung Merapi. Setelah kami rasa cukup, maka pukul 11.45 WIB kami mulai pulang untuk menyerahkan data yang telah kami dapatkan selama perjalanna. Sketsa kami buat meski tak terlalu bagus, ya yang penting bagian-bagian kuncinya tetap ada deh. Dan dengan deskripsi singkat yang kami lihat dan ketahui kami tuliskan disisi sketsa kami.  Lumayan lah ada 23 spesies yang tercatat, dan akhirnya tiba-tiba Sekeor burung sebesar merpati dengan diamnya berpindah dari ranting-ranting dahan. Berwarna hitam langsung seketika itu kami catat sebagai gagak hitam. Yah kami akhiri perjalanan hari ini dengan jumlah 24 spesies. Wuih mengesankan, baru pertama kali saya dapatkan list sebanyak itu dalm satu hari.
Kelanjutan cerita ini  bertambah ketika mulai saatnya presentasi dimulai, yah ku deskripsikan burung  yang kuketahui. Selanjutnya quis dimulai setelah isya, dan quis inilah yang membuat saya tertarik lebih jauh lagi dengan pengamatan burung. Ternyata banyak yang harus kita pelajari dari sini, dari mulai suara burung yang belum banyak kami dengar, tebak-tebak gambar dan pengetahuan umum tentang burung. Wah quis tebak suara lah yang benar-benar membuat saya tertarik untuk mempelajari burung dengan suara yang ditimbulkannya.
Juaralah, benar-benar ngeblank pisan walaupun dari perasaan ini mengatakkan bahwa sebenarnya kau bisa, namun memang aku perlu banyak belajar sebelumnya dan lebih dari kemarin. Ya- juaranya saya lupa siapa dan dari mana walaupun pernah berkenalan, namun lupa euy,… Yakata-kat positif yang kutanamkan adalah ucapan yang dikatakan saat penutupan “kita semua adalah juara”, yah benar deh kata kakak-kakakku di Bandung, untuk perjalanan pertama ini jadikanlah sebagai pengalaman untuk perjalanan panjang selanjutnya.Kamu masih muda dan sudah saatnya belajar dari dunia yang sesungguhnya indah bila kita tahu bagaimana cara memahami keindahan tersebut. Dari kami tidak ada piala yang kami dapatkan, hanyalah sebuah cerita bahwa posisi kami di Pengamat Burung Indonesia diterima dengan baik dan memang inilah induk bagi para Birdwatchernya Indonesia.
Salam,….
Birdwatcher PRAPATAN Bandung


0 Responses So Far:

 
Prapatan SPS Copyright © 2010 Prozine Theme is Designed by Lasantha Home | RSS Feed | Comment RSS