Perjalanan ke Baduy merupakan
perjalanan yang sangat memberikan kenangan yang sulit untuk terlupakan, 5 hari
luntang-lantung singgah kesana-kemari. Backpacker
men mantap deh,Perjalanan kami mulai dengan bus damri dari arah jatinangor pukul 06.58
WIB dengan harga tiket Rp. 3500. Lalu kami lanjutkan dengan naik bus primajasa
di terminal cipularang dengan harga tiket Rp. 55.000 kami go treck pada pukul
08.19 menuju terminal Pagupatan dan tiba pukul 14.00 WIB. Jumlah kami 20 orang
perut lapar makan dulu di warteg sambil nunggu temen sekalian istirahat.
Setelah melepas lelah kami melanjutkan perjalanan pukul 15.00 WIB memakai bus
rudi jurusan rangkas merak harganya Rp.
11.000 dengan negosisasi. Sepanjang perjalanan banyak kambing-kambing kecil dan
kultivar pisang serta talas sepanjang perjalanan. Sesampainya di terminal
rangkas kami telah di jemput oleh kang ubay yang menjadi guide selama di baduy.
Dengan elf seharga Rp. 15.000 kami menuju desa ciboleger pukul 18.00 kami tiba
dan istirahat sejenak untuk melanjutkan trecking. Disana telah menjemput suku
anak dalam baduy dengan pakaian khasnya.
dfgds

Disana kami
dijelaskan tentang baduy, karena kami tidak dapat masuk kedalam (baduy dalam)
maka kami puas-puaskan bertanya pada orang-orang yang tinggal di baduy dalam. Ya
dua orang di gambar itu merupakan orang baduy dalam asli loh, Yoi mamen kita
gak bisa masuk lebih jauh karena di bauy sedang ada kawalu atau lebaran yang
lamnya tiga bulan. Selama kawalu orang baduy selalu berpuasa setiap tanggal 18
selama satu hari satu malam. Orang baduy makan dengan berburu.dan dilarang
makan tebu dan telor. Disini kami dijelaskan mengenai perbedaan baduy luar dan
baduy dalam. Baduy dalam adalah orang-orang baduy yang mempertahankan adatnya
seperti mandi tidak memakai sabun, menggosok gig tidak memakai odol selain itu
rumah orang baduy dalam berbeda dengan rumah
baduy luar.
Sayangnya kami tidak boleh mengabadikan segala sesuatu orang
baduy dalam karena disana tidak diperbolehkan menggunakan kamera dan alat-alat
komunikasi lainnya. Dalam kesehariannya masyarakat baduy selalu melakukan hal
yang sama yaitu menenun bagi perempuannya dan mengambil serta membuat gula
aren. Serta mengumpulkan kayu bakar. Sistem barter masih digunakan walau mata
uang pun juga digunakan. Mencari madu dan membuat kerajinan khas suku baduy.
Agama yang
mereka anut adalah Rawayan yaitu kepercayaan sunda wiwitan. Alat music yang ada
adalah kecapi, gamelan kromong, angklung. Kekuasaan tertinggi berada ditangan
puun yang membawahi desa-desa dibawahnya. Lalu setiap kampong ditangani oleh
Jaroh yang memberi arahan pada masyarakatnya. Pusat baduy berada di sasakadomas
yang tidak semua orang baduy dapat memasukinya. Pernikahan masih dijodohin.Dan
tiada kata berpisah kecuali maut yang memisahkan. Baduy dalam kan diusir bila
melnggar peraturan misalnya naik mobil dan zina. Penanaman kejujuran yang ditanam
sejak kecil membuat mereka mau mengakui kesalahan mereka.
Tidak ada kitab khusus hanya doktrin lisan yang tyerus
dikumandangkan. Mengenai orang yang meninggal biasanya ada tanda pohin hanjuang
dan biasanya setelah 7 hari tanah itu dapat dipakai seperti tanah biasanya.
Suku badduy memiliki hitungan bulan sendiri. Setiap tahun baru ada acara buka
lahan.
Perkjalanan
selanjutnya kami lakukan setelah puas bertanya dari desa cipaler menuju desa
selanjutnya, kami berangkat pada siang hari pukul 13.00 WIB dan kami sampai
pukul 15.00 WIB disana kami mandi bersama disungai dan kami menconba lahang
dari pohon aren asli langusng dari pembuatnya.
Dan disungai ada digunakan selain untuk keperluan sehari-hari hingga
alat trasnportasi seperti kayu albasyiah ukuran satu setengah meter.
0 Responses So Far:
Posting Komentar